Thursday, 15 May 2014

Resep Halal: Ramen Daging Sapi Teriyaki

Masih dalam tema masakan Jepang halal.

Kali ini saya coba bikin Ramen Daging Sapi Teriyaki.

Di Jepang, Ramen biasanya pakai tulang babi (tonkotsu ramen) dan atau tulang ayam (torigara /  chicken ramen). Itulah mengapa, default makan ramen di Jepang adalah haram, karena pasti mengundang, eh mengandung bahan-bahan tersebut. Bahkan salah satu merk instant cup ramen yang rasa seafood sekalipun memasukkan lemak babi dalam bumbunya.

Langsung aja ya, ide resepnya saya ambil dari sini, lalu saya kembangkan sendiri.

Bahan-bahan:
Daging sapi dengan tulang 250-500 gr (lebih banyak lebih bagus :D, kalau saya pake buntut sapi)
Bawang bombay 1 buah ukuran besar
Wortel 1 buah ukuran sedang
Apel 1/2 atau 1 buah ukuran sedang.
Daun bawang secukupnya
Sayuran hijau atau apalah yang ada di tukang sayur, terserah :D  secukupnya
Bawang merah dan bawang putih kurang lebih 5-10 siung masing-masing.
Jahe secukupnya, kupas kulitnya (ga usah bersih banget :)
Garam 3-4 sendok teh
Gula 2 sendok teh
Merica secukupnya
Kecap teriyaki secukupnya

Mi mentah (bisa mi telur kayak tukang mi ayam, atau mi telur instan, atau spangetti)

Cara Memasak:

1. Masukkan daging sapi degan tulangnya ke dalam panci berisi air, rebus hingga air mendidih.

2. Setelah mendidih sebentar, masukkan semua bahan kecuali garam, gula dan merica (tidak perlu dipotong-potong, cukup dicuci besih)

3. Setelah 3 jam direbus, tambahkan garam, gula, dan merica

4. Lanjutkan merebus selama 1-2 jam (4 jam juga boleh, cuma sayang gasnya ;)

5. Tiriskan daging dan bahan-bahan yang masih tersisa.

6. Selain jahe dan daging, hancurkan bahan yang tersisa dengan blender / mixer, lalu masukkan lagi ke kuah di dalam panci (opsional, kalo males, ga usah dikerjain. ga terlalu ngefek di rasa,cuma ngefek di kekentalan doang)

7. Oseng daging yang sudah dipisahkan dengan garam merica dan bawang putih, tambahkan sedikit kecap teriyaki.

8. Rebus mi, tiriskan di mangkuk.

9. Siram mi dengan kuah rebusan, tambahkan oseng daging sebagai toping.

10. Bisa juga dilengkapi dengan rumput laut (nori), pangsit, dll sesuai selera.


PENTING! : sambil merebus kuah kaldu, sesekali rasakan kuahnya untuk mengatur jumlah garam gula dan merica. Bagi yang ga sabaran ngerebus lama-lama, bisa pake MSG kaldu sapi hehehe.
Yang mau pedes, tambahin ulekan/jus cabe merah plus rawit di rebusan terakhir.


Selamat Mencoba!

Tampilan gambar:






Tuesday, 4 March 2014

Restoran Sushi Sertifikat Halal Pertama di Indonesia

Kabar baik buat para muslim pecinta sushi.. :)

Hidayatullah.com–Sushi Bar, restoran yang menyajikan menu makanan dan minuman ala Jepang resmi menerima sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil rapat Komisi Fatwa MUI pada 8 Januari 2014.

Tasyakuran dan penempelan logo halal dilakukan di outlet Sushi Bar Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, Kamis (06/02/2014) siang.

Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI DKI Jakarta, Ir. Osmena Gunawan memberikan apresiasi dengan langkah yang ditempuh Sushi Bar.

Menurut Osmena, langkah yang ditempuh Sushi Bar ini merupakan upaya mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang meminta kepada pengelola restoran di Jakarta untuk melakukan sertifikasi halal. Osmena juga meminta restoran lainnya yang belum bersertifikat halal agar segera mengurus.

“Tuntutan konsumen halal sangat tinggi, sehingga tidak ada alasan lagi bagi para pelaku usaha untuk menunda-nunda sertifikasi halal. Terlebih lagi bagi resto seperti Sushi Bar yang dihatapkan dapat menjadi icon resto Jepang yang bersertifikat halal,” kata Osmena kepada wartawan.

Sementara itu, Dian K. Catur, Direktur Sushi Bar mengatakan sertifikasi halal yang dilakukan Sushi Bar merupakan upaya untuk memberi ketenangan kepada konsumen Muslim.

“Dengan sertifikat halal ini, kami berharap konsumen Muslim tidak ragu lagi mengonsumsi sushi di resto kami. Karena kami menyadari halal itu adalah hak konsumen Muslim,” ujar Dian kepada hidayatullah.com di sela-sela acara.

Dian juga tidak membantah jika menu sushi yang disajikan banyak restoran sushi terpapar bahan-bahan baku yang tidak jelas kehalalannya.

“Misalnya saja mirin (arak putih). Mirin itu banyak digunakan di restoran-restoran sushi. Mirin kita ketahui sebagai bahan haram. Sebagai pengganti saya membuat sendiri dengan bahan-bahan lokal yang jelas kehalalannya,” terang Dian.

Dian mengaku proses sertifikasi halal yang dilakukan LPPOM MUI terhadap menu-menu Sushi Bar berlangsung singkat dan mudah. “Alhamdulillah, 178 menu yang ada di Sushi Bar telah tersertifikasi halal dengan predikat A. Prosesnya mudah dan cepat,” aku Dian.

Tidak hanya itu, Dian menyakini sertifikat halal MUI yang diraihnya ini bisa menjadi nilai jual bagi restoran yang ia pimpinnya ini.

“Saya menyakini, sertifikat halal ini menjadi nilai jual untuk menggaet konsumen. Karena halal itu sangat bermanfaat bagi umat manusia, tidak hanya Muslim,” katanya lagi.

Resto Sushi Bar berdiri pada pertengahan 2012. Saat ini Sushi Bar memiliki outlet di Kuningan City Mall dan FX Plaza Sudirman, Jakarta.*

Tuesday, 2 July 2013

Resep Gyuudon Halal

Kalo menu yang satu ini mungkin ada yang sudah pernah lihat / dengar, soalnya salah satu chain gyudon terbesar di Jepang sudah merambah Jakarta.

Gyudon sendiri menggunakan tare yang umumnya memakai mirin dan sake. Adapun Yoshinoya sebagai restoran gyudon paling terkenal di Jepang memakai wine di produk gyudon bekunya yang dijual di pasaran (http://item.rakuten.co.jp/sunrisefarm/yosigyu/). Tapi Yoshinoya Indonesia kabarnya sudah mendapat sertifikat halal MUI (per April 2014). Nah, sbagai gantinya kita bakal pakai minuman soda lagi (sesuai petunjuk orang jepang sendiri ;)

Ohya gyudon sendiri berarti (daging) sapi (gyu) di atas semangkuk nasi (donburi).

Langsung ke TKP..
kali ini banyak kurang lebihnya soalnya pas masak lg males ngukur.. :D

Bahan utama:
Daging sapi diiris tipis kurang lebih 100gr

Bumbu:
Big Cola kurang lebih 150 ml
Kecap asin indofood kurang lebih 3 sendok makan
Bawang merah 1-2 siung
Bawang putih 1-2 siung
Bawang bombay (kalo ada)
Minyak wijen sedikit (kalo ada)


Cara membuat:

1. Rebus cola dalam panci dengan api kecil, lalu masukkan kecap asin.
2. Geprek atau iris bawang merah dan bawang putih masukkan ke dalam rebusan.
3. Potong tipis memanjang bawang bombay, lalu masukkan ke dalam rebusan juga minyak wijen.
4. Lanjutkan rebus agak lama, lalu masukkan irisan daging (api tetap kecil).
5. Buang kotoran (busa) yang timbul dari rebusan.
6. Siapkan semangkuk nasi dan tuangkan daging dan sedikit kuah.
7. Siap disantap.

MAKNYUSS dah saya cobain..... giliran anda

Thursday, 18 April 2013

Resep Unagi Kabayaki yang HALAL :)

Bagi yang hobi masakan Jepang pasti tahu dong Unagi Kabayaki itu apa. Unagi Kabayaki adalah ikan sidat (sejenis belut) yang dipanggang dan diberi saus khusus ("tare").

Dan bagi yang hobi masak Jepang mungkin juga tahu kalau default pembuatan tare (lebih khusus lagi dalam hal Unagi Kabayaki) memakai "mirin" dan "sake". Nah, mirin dan sake ini kan termasuk kategori minuman keras beralkohol, jadi bagi kita yang muslim memang seharusnya dihindari.

Terus gimana dong klo kita pengen banget ngerasain Unagi Kabayaki? Jangan khawatir, ternyata orang Jepang sendiri punya trik mengakali mirin dan sake.

Seperti pernah saya tonton di sebuah acara masak di TV Jepang, ternyata mirin bisa digantikan oleh minuman bersoda (klo di TV Jepang disebutkan yang merk Mitsuya Cider, sejenis 7up kali ya klo di Indonesia). Lebih jauh lagi, ternyata minuman bersoda sperti Mitsuya Cider tidak hanya bisa menggantikan mirin, tapi juga sake. Yang penting diketahui, rasa minuman bersoda tersebut tidak akan tertinggal di hasil akhir masakan kita (rasanya menguap kali ya..). Referensinya di sana; http://cookpad.com/recipe/798446.

Memang di situ disebutkan Mitsuya Cider dipakai sbg pengganti mirin dan sake dalam masakan Chicken Teriyaki. Tapi kalau di Chicken Teriyaki mirin dan sake bisa diganti minuman bersoda, tentu hal yang sama juga bisa di masakan lain dong. Ohya di link tersebut juga dimuat sekitar 127 resep masakan Jepang yang memakai minuman bersoda (Mitsuya Cider) sebagai pengganti mirin dan atau sake !

Ok, sekarang kita mulai masak aja deh Unagi Kabayaki-nya (jangan heran klo terlalu sederhana ya :D.

Bahan2:

1. Unagi (ikan sidat) mentah yang sudah dibersihkan dan dibelah (bisa juga pakai Shirayaki Unagi -ikan sidat yang sudah dibakar tapi belum dibumbui))
2. Minuman bersoda (saya pernah pakai 7up dan Big Cola rasa Cola, perasaan ga beda rasa akhirnya)
3. Kecap asin (saya pakai Indofood special dengan kacang kedelai lebih banyak, tapi kalau mau lebih dekat rasa Jepangnya, mungkin sebaiknya pakai merk Kikkoman yang murni kecap asin).

Cara memasak:

1. Campur minuman bersoda dan kecap asin dengan perbandingan 2:1, aduk rata sambil dipanaskan dalam panci sebentar (silahkan campur gula garam jika dirasa kurang sesuai selera Anda)
2. Potong ikan sidat sesuai keinginan
3. Panggang ikat sidat bagian kulit terlebih dahulu (saya pakai Happy Coal sih)
4. Setelah kedua sisi mulai agak matang, tuangkan tare yang telah dibuat di no.1 sedikit demi sedikit.
5. Teruskan masak hingga matang
6. Siap disantap :)

Tips:
Ikan Sidat buatan lokal kemungkinan dagingnya tidak selembut kualitas Jepang, karena itu perlu penanganan sebelum dimasak agar lebih lembut. Kalo kata orang Jepang di antara caranya sbb;
- Rendam dengan minuman bersoda (eg. Big Cola) selama 10 menit, atau
- Oleskan parutan buah pir selama 15 menit
* pastikan perendaman dilakukan dalam kondisi ikan tidak beku.

Tersebut di atas adalah cara untuk Ikan Sidat mentah. Adapun jika kita membeli dalam bentuk Shirayaki (sudah dibakar tapi belum dibumbui), maka cara melembutkan dagingnya adalah sbb:
- Rebus Shirayaki dalam campuran air dan minuman soda (1:1) dengan api kecil sedang sampai airnya hampir menguap semua (dasar pemikirannya di sini), atau
- Rebus dalam air teh dengan sampai air teh hampir menguap semua (referensinya  di sana)

Selamat menikmati !

#yang mau beli unagi mentah beku atau shirayaki beku bisa kontak saya di 0878 7734 8486 :)







Wednesday, 26 September 2012

Investasi Emas dg Bonus TINGGI? Waspadalah!

JAKARTA. Jejeran mobil kelas menengah atas tumpah ruah memadati area parkir sebuah bangunan di Jalan Pluit Permai Raya Nomor 23, Jakarta Utara, Rabu siang pekan lalu (15/6). Hingga meluber ke bibir jalan. Di bagian muka, terpampang nama perusahaan yang bertajuk PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS).

Jika melintas di depan kantor GTIS, sejumlah poster besar di sisi atap bangunan berisi foto sejumlah tokoh ternama rasanya sudah cukup memancing perhatian Anda. Salah satunya yang mencolok adalah foto Marzuki Alie, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Setelah melalui pintu utama bersistem keamanan digital, KONTAN melihat lalu lalang orang membawa sejumlah dokumen. Beberapa di antaranya sedang asyik berdiskusi sambil sesekali memesan minuman ringan yang tersedia di mini bar dalam kantor tersebut. KONTAN mendapati, GTIS memperjualbelikan emas dengan balutan investasi menggiurkan.

Ada dua skema investasi yang mereka tawarkan. Pertama, skema dengan jaminan. Pada skema ini, nasabah diminta membeli emas batangan, minimal 100 gram, dengan harga jual 20%–30% lebih tinggi dari harga produk PT Logam Mulia. Emas 24 karat dengan kadar 99,99% dan bersertifikasi PT Logam Mulia inilah menjadi pegangan dan jaminan nasabah (lihat tabel simulasi kontrak).

Masa kontrak investasi bisa dipilih antara 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan dengan janji athoya (bonus) tetap antara 1,5%–2% per bulan. Untuk kontrak 12 bulan, bonusnya 30% per tahun. Bonus akan masuk tiap bulan ke rekening nasabah.

Di akhir periode kontrak, nasabah memiliki hak menjual kembali emas yang mereka pegang ke GTIS, dengan harga yang sama dengan harga pembelian. Pihak GTIS sendiri berjanji membeli kembali emas itu atas permintaan nasabah di akhir periode kontrak. GTIS menyebutnya sebagai buy back guaranty (BBG).

Tiga keuntungan diperoleh nasabah. Pertama, mendapat keuntungan bonus tetap. Kedua, nasabah bisa menjual kembali emasnya pada harga yang sama ketika membeli, meski harga emas di pasar anjlok. Ketiga, nasabah bisa juga menjual emas ke pihak lain dengan harga yang lebih tinggi semisal harga emas di akhir kontrak melonjak tajam.

Keuntungan bisnis yang sulit dinalar

Tapi, ingat, sepanjang masa kontrak, emas itu tidak bisa Anda jual ke pihak ketiga, karena GTIS akan memvalidasi apakah emas itu sama dengan yang mereka jual dahulu.

Skema yang kedua lebih dahsyat lagi, yakni skema titip atau tanpa jaminan. Dalam skema ini, emas yang nasabah beli harus dititipkan kepada GTIS. Sebagai bukti pembelian, nasabah hanya akan mendapat invoice atau bukti pembayaran dan surat perjanjian investasi.

Pilihan jangka waktunya adalah 6 bulan dan 9 bulan. Sementara, bonus tetap yang mereka janjikan sebanyak 4,5% dan 5,4% per bulan.

Pada akhir periode kontrak, nasabah memiliki hak untuk memperpanjang masa kontrak. Nasabah juga berhak menjual emas yang sudah ia titipkan itu kepada GTIS dengan janji buy back guaranty seharga pembelian emas di awal kontrak.

Seorang nasabah yang belakangan mengaku sebagai agen bahkan tak segan-segan langsung menawarkan investasi ini saat KONTAN mengaku sebagai calon nasabah. Dia sempat memberikan lembaran formulir pemesanan emas dan formulir data profil nasabah.

Yang menarik, dalam formulir pemesanan berbahasa Inggris tersebut terdapat kolom tandatangan dari agen. Dalam kolom itu terdapat kata-kata baku berbunyi, “I hereby accept and carry out the costumer purchase order in accordance with the purchaser’s order instructions”.

Sang agen mengatakan, untuk setiap nasabah yang berhasil dia rekrut, ia akan mendapat komisi per bulan dari GTIS sebesar 0,2%–0,7% dari jumlah investasi kliennya. Ia sendiri mengaku selain menjadi agen juga ikut membeli produk GTIS.

Namun, apabila calon nasabah tidak memakai jasanya, lanjut agen tersebut, maka saat nasabah baru itu akan membeli emas, pihak GTIS akan memberikan nama seorang agen untuk diisikan dalam formulir pemesanan emas si calon nasabah tersebut. Fungsi agen adalah membantu nasabah baru mengurus investasi di GTIS.

Sehari berikutnya, tepatnya Kamis pekan lalu (14/6), KONTAN mencoba mengklarifikasi tawaran investasi ini kepada manajemen GTIS di kantor yang sama. Dua pria yang ditemui KONTAN mengaku bernama Roni Wijayatno dan Desmon. Roni mengatakan dirinya adalah Manajer Pemasaran GTIS, sedangkan Desmon sebagai General Manager GTIS.

Desmon mengatakan, dirinya akan meneruskan permintaan konfirmasi KONTAN kepada atasannya, yakni Direktur Utama GTIS, Taufiq Michael Ong. Dia dan Roni, lanjut Desmon, mengaku tidak bisa memberikan keterangan kepada KONTAN tentang seluk-beluk bisnis GTIS beserta alasan mengapa bonus yang mereka janjikan begitu besar.

Dari informasi yang diperoleh KONTAN, GTIS disebut memutar dana investasi nasabah ke bisnis perdagangan emas batangan dan perhiasan. Untuk berbisnis perhiasan, mereka mengaku membeli emas dari UBS (Untung Bersama Sejahtera) yang kemudian diperdagangkan di Singapura.

Alasannya, harga emas dari UBS lebih rendah, namun ketika dijual di Singapura, harganya meroket sangat tinggi. Namun, tidak diketahui berapa persen potensi keuntungan dari bisnis tersebut.

GTIS sendiri saat ini memiliki total sekitar 13 kantor, lima di antaranya di Jakarta. Sedangkan selebihnya di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Medan.


sumber: http://investasi.kontan.co.id/news/modus-investasi-emas-berimbal-hasil-selangit

Investasi Gadai Emas Berbau Spekulasi !?

JAKARTA. Apa jadinya jika mobil yang melaju dengan kecepatan di atas 100 km per jam tiba-tiba menginjak rem? Mobil terpelanting dan penumpangnya cedera hebat. Apalagi jika si sopir panik.

Perumpamaan itu bisa mendeskripsikan situasi bisnis gadai emas pada kuartal IV-2011 dan saat ini. Kuartal terakhir tahun lalu, gadai emas melaju sangat kencang. Beberapa bank syariah mencicipi pertumbuhan fantastis, hingga akhirnya Bank Indonesia (BI) menginjak rem.

BI menata ulang bisnis ini, lewat regulasi di Februari 2012. Tak ada lagi gadai emas untuk spekulasi. Plafon pembiayaan maksimal Rp 250 juta per nasabah. Selain itu, perpanjangan tenor hanya boleh dua kali. Sejak November 2011, BI juga menghentikan layanan gadai emas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

Langkah ini menimbulkan kegaduhan. Bank yang portofolio bisnis emasnya melampaui 20% dari total pembiayaan, harus mengurangi. Kontrak gadai yang tidak sesuai regulasi, bubar jalan.

Ada bank yang sukses merestrukturisasi, tapi ada juga yang menempuh jual paksa (force sell) emas milik nasabah. BRI Syariah mengayunkan langkah ini, sehingga memicu gugatan nasabah.

Sumber KONTAN di BI membisikkan, BRI Syariah sudah menjelaskan masalah ini ke BI. Pada pertemuan kemarin (17/9), regulator meminta bank menjelaskan persoalan ini ke publik. Skema restrukturisasi belum disepakati, karena BI belum bertemu perwakilan nasabah.

Edy Setiadi, Direktorat Perbankan Syariah BI, tak menjawab pertanyaan KONTAN. Sedangkan Lukita T. Prakasa, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, cuma menjawab singkat, "Mau tahu saja kamu," katanya, Senin (17/8).

Beberapa bank syariah mengaku sudah merestrukturisasi dan tak memicu masalah. Benny Witjaksono, Direktur Utama Bank Mega Syariah, bercerita, pihaknya segera memberitahu nasabah tentang perubahan aturan. "Kami katakan kontrak tak bisa diperpanjang dan nasabah harus melunasi," ujarnya.

Jika nasabah tidak sanggup, Bank Mega Syariah menawarkan beberapa skema. Antara lain memecah aset. Jadi, nasabah menebus sebagian aset untuk digadaikan ulang dengan beberapa nama. Yang penting nilainya tidak melebihi ketentuan.

Per Agustus 2012, outstanding pembiayaan beragun emas Mega Syariah sekitar Rp 400 miliar, naik Rp 41 miliar dari Juni 2012. Dibandingkan posisi yang sama 2011, melonjak 577%. Sedangkan pembiayaan emas BNI Syariah anjlok dari Rp 600 miliar di akhir 2011 menjadi Rp 200 miliar per Agustus 2012.

Melihat dampak regulasi, Ketua Asbisindo, Yuslam Fauzi, meminta BI meninjau ulang aturan. "Kami mengusulkan pelonggaran, di antaranya loan to value (LTV), platform, dan tenor," ujar Direktur Utama BSM ini.


sumber: http://keuangan.kontan.co.id/news/bri-syariah-memenuhi-panggilan-bank-indonesia

Thursday, 6 September 2012

Madu Yaman dan Habbats Mesir ASLI




MADU YAMAN

Madu Yaman memiliki banyak sekali jenis, tergantung pada musim. Karena bunga bervariasi, tergantung pada musim. Madu Yaman yang terbaik adalah madu dari Wadi Daw’an dan Wadi Jirdan. Wadi Daw’an, daerah di sekitar Hadramaut, merupakan daerah penghasil madu yang paling banyak dicari oleh konsumen. Di antara madu yaman yang terbaik adalah yang diambil dari lebah penghisap pohon Sidr atau bidara, pohon obat yang disebutkan di dalam AlQuran (surat Saba’: 15-16).
Bagi masyarakat Yaman, madu merupakan bawang merah karena menunjukkan status sosial. Madu Yaman dianggap penting utnuk kekuatan tubuh dan kesuburan sehingga sering dijadikan hantaran untuk pasangan yang baru menikah dan untuk anak-anak yang baru saja disunat. Madu oleh orang Yaman juga sering disajikan dalam bentuk hantaran menyambut tamu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Al-Mamary (2002), madu Yaman memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dari pada madu yang dihasilkan dari negara lain. Selain kandungan antioksidan yang lebih tinggi, madu Yaman juga memiliki khasiat sebagai antibakteri, pembangkit gairah seks, mengatasi gangguan pada : hati, lambung, infeksi saluran pernafasan, penyakit akibat akibat kurang gizi, gangguan pencernaan, sembelit, panyakit pada mata, meningkatkan immunitas, luka akibat infeksi, bakar serta luka akibat operasi. Penelitian yang dilakukan oleh grup dari University of Ottawa menunjukkan bahwa madu Yaman mampu membunuh biofilm, bakteri yang terkenal tahan terhadap antinikroba yang paling kuat sekalipun.

MADU HABBATUSSAUDA MESIR
Habbatussauda adalah tumbuhan yang dikenal sebagai tanaman obat sejak dahulu kala. Berbagai penelitian modern juga telah membuktikan bahwa habbatussauda dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit berat dan ringan. Madu sendiri merupakan minuman alami bergizi tinggi dengan khasiat obat yang telah dipakai secara turun termurun.Perpaduan madu dan habbatussauda kini hadir dalam bentuk paling unik, paling langka, yaitu Madu Bunga Habbatussauda. Madu Bunga Habbatussauda adalah madu khusus yang diambil dari lebah yang hanya menghisap bunga habbatussauda. Madu Bunga Habbatussauda yang sangat sulit didapat ini, diimport langsung dari perkebunan habbatussauda di selatan Gunung Tursina, Mesir.

Madu Bunga Habbatussauda BUKAN madu dicampur habbatussauda, tapi madu dari lebah khusus penghisap bunga habbatussauda.

Dapatkan madu arab murni berkualitas tinggi dengan harga diskon

Madu Habbatussauda Mesir : 150rb/kg

Madu Yaman Mara’i Aswad : 300rb/kg

Madu Yaman Sidr Do’ani Baghiya (terbaik di Yaman): 990rb/kg

(di tempat lain dijual hingga 1,5jt-3jt / kg!!)

Ingat, ukuran kami adalah kilo, silahkan bedakan dg ukuran botol atau toples kecil yang bisa jadi lebih murah :)

Kami bekerja sama dengan importir langsung dari Yaman sehingga bisa mendapatkan harga murah.

Sistem pembelian dengan pre order ke 0878 7734 8486 agar bisa dicek dulu kondisi stok.

Siap packing untuk ukuran setengah kg atau lebih kecil dengan harga berbeda.

Harga belum termasuk biaya antar/ongkos kirim ke seluruh Indonesia.

Melayani pembelian kuantitas dengan harga nego :)