Wednesday 23 September 2009

Ketika Basmalah dalam Sholat Dikeraskan...

Sebagian orang menganggap bahwa yang sunnah adalah tidak mengeraskan bacaan basmalah dalam sholat ketika membaca surat (alfatihah). Pendapat ini tidak salah, karena memang sebagian ulama berpendapat demikian berdasarkan hadis berikut:

Anas radhiallahu anhu berkata:
"Aku sholat di belakang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan di belakang Abu Bakar, Umar, dan Utsman, dan mereka tidaklah membaca bismillahirrahmanirrahim dengan jahr (mengeraskan suara)"
[HR. an-Nasai, Ibnu Hibban, shahih sesuai syarat al-Bukhari dan Muslim]

Namun, tidaklah layak orang yang mengeraskan bacaan basmalah-nya dalam sholat, dianggap menyalahi sunah, atau tidak tahu sunnah. Karena memang ada ulama yang berpedapat demikian, dan hal tersebut pun memiliki dalil.

Bersumber dari Nu’aim bin Abdullah al-Mujmir, ia berkata:
كُنْتُ وَرَاءَ أَبِي هُرَيْرَةَ ، فَقَرَأَ : بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ، ثُمَّ قَرَأَ بِأُمِّ الْقُرْآنِ حَتَّى بَلَغَ {وَلا الضَّالِّينَ} قَالَ : آمِينَ ، وَقَالَ: النَّاسُ آمِينَ ، وَيَقُولُ كُلَّمَا سَجَدَ: الله أَكْبَرُ ، وَإِذَا قَامَ مِنَ الْجُلُوسِ قَالَ: الله أَكْبَرُ ، وَيَقُولُ إِذَا سَلَّمَ: وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لأَشْبَهُكُمْ صَلاَةً بِرَسُولِ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم. (رواه النسائي)
 “Aku shalat berada di belakang Abu Hurairah, beliau membaca bismillahirrahmanir rahim, lalu membaca ummul qur’an sampai pada ayat walaadldlaalliin dan membaca amin, kemudian orang-orang juga mengikutinya membaca amin. Beliau ketika akan sujud membaca; Allahu Akbar dan ketika bangun dari duduk membaca; Allahu Akbar. Setelah salam beliau berkata: “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya aku adalah orang yang shalatnya paling menyerupai Rasulullah di antara kalian.”
[H.R. an-Nasai]

al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan dalam Fathul-Baari, hadis tersebut di atas adalah yang paling shahih yang menyatakan dibacanya basmalah secara jahr (dikeraskan).


al-Imam al-Daruquthni juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ إِذَا قَرَأَ وَهُوَ يَؤُمُّ النَّاسَ اِفْتَتَحَ الصَّلَاةَ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. (رواه الدارقطني)
“Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam ketika membaca (fatihah), sedangkan beliau mengimami para shahabat, memulai shalat dengan membaca bismillahirrahmaanirrahiim.” [H.R. al-Daruquthni] .ad-Daruquthni mengatakan bahwa semua perawi hadits tersebut adalah tsiqat.

Dari perbedaan yang ada di kalangan ulama, Ibnu Qayyim mengambil mencoba menggabungkan keduanya dengan berkata bahwa, Nabi shallallahu alaihi wasallam terkadang mengeraskan basmalah namun lebih sering tidak mengeraskannya (sirr).

Demikianlah yang saya pahami dan rangkum dari Kitab Fiqh Sunnah (Sayyid Sabiq). Jadi, ada 3 pendapat ulama dalam hal ini, yang mana saja yang ingin kita ikuti, tentu tidak masalah. Semua orang bisa diterima atau ditolak pendapatnya kecuali Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Wallahu a'lam

22 comments:

  1. jazakallah khairan atas ilmunya.. ^^

    ReplyDelete
  2. jazakallah khairan, semoga kita semua semakin arif bijaksana dan dewasa dalam menghadapi berbagai macam perbedaan pendapat

    ReplyDelete
  3. dari pendapat ibnu qayyim udah jelas kok, bahwa yg lebih sering di sirr kan

    ReplyDelete
  4. sy lbh sering tidak dikeraskan.. Tp dalil yg dikeraskan sanadnya ke Abu Hurairah ra ya..?

    ReplyDelete
  5. Seperti kata Hamka, "umat ini meributkan soal qunut dan basmalah dlm shalat, padahal saudaranya banyak yg belum shalat.." :-)

    ReplyDelete
  6. klo ada ulama ingin menolak pendapat Ibnu Qayyim dengan berpegang pada hadis Abu Hurairah maka tidak ada salahnya bukan?

    "setiap orang bisa diterima atau ditolak pendapatnya kecuali nabi shallallahu alaihi wasallam"

    ReplyDelete
  7. syukran atas tambahan dari peneliti Hamka.. :-)

    ReplyDelete
  8. Sebuah pilihan, dua-duanya boleh kita pilih. :D, ana pilih yang dijahrkan. (upz.. anakan makmum, mana ada suaranya jahr?)

    :D

    ReplyDelete
  9. klo lagi sholat sendiri kan bisa jahr.. :)

    ReplyDelete
  10. klo yg setelah fatihah, yg sebelum baca ayat....dikeraskan apa tidak?

    ReplyDelete
  11. walaupun al fatihah basmalah termasuk ayat boleh di sirr kan tho?

    ReplyDelete
  12. tetap kembali pada perbedaan di kalangan ulama.
    yang mensunnahnkan untuk mengeraskan berpegang pada hadis abu hurairah berikut
    عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَجْهَرُ بِالْبَسْمَلَةِ

    Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (selalu) mengeraskan suaranya ketika membaca basmalah (dalam shalat). (HR al-Bukhari)

    hadis ini isinya umum.

    Di antara ulama yang menyunnahkan untuk mengeraskan basmalah adalah al-Imam asy-Syafii.
    wallahu a'lam

    ReplyDelete
  13. boleh, karena ada hadis dari Anas bin Malik di atas. di antara yang berpendapat demikian adalah kalangan Hanafiyah.
    wallahu a'lam

    ReplyDelete
  14. hoo....saya dah terbiasa mengeraskannya soalnya hehe...sip sip
    tfs yaaa...

    ReplyDelete
  15. sedihnya... di masjid dekat rumah saya sampe ada pembubaran aktivis DKMasjid hanya karena masalah imamnya baca basmallah ato enggak...

    ReplyDelete
  16. innalillahi wa inna ilayhi rajiun...
    musibah besar bagi umat islam..
    sungguh, ukhuwwah adalah kewajiban yg amat besar yg selayaknya ditunaikan umat islam...

    ReplyDelete
  17. Akhi, kalau baca surah setelah Al Fatihah ( baik dari awal surah atau pertengahan surah ) itu disunnahkan kah membaca bismillah dengan jahr ?

    Jazakallah khair...

    ReplyDelete
  18. sudah ana jawab di salah satu komentar di atas akhi.. :)
    jazakallah khayr

    ReplyDelete