Wednesday 2 September 2009

Ketika Memberi Bukan Kepada Pengemis...

Denger-denger di Jakarta ada Perda larangan memberi kepada pengemis yah?
Denger-denger juga, pengemis bisa dapat puluhan ribu bahkan ratusan ribu dalam sehari yah?
Hmm.. wajar aja kalo akhirnya orang-orang yang masih mampu bekerja memilih jadi pengemis..

Terlepas dari kontroversialnya perda baru tersebut, saya ingin sekedar berbagi tentang seputar hadis berkenaan dengan meminta-minta...

Hadis Abu Hurairah radhiallahu anhu:
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda: "Orang yang miskin itu bukanlah orang yang berjalan ke sana sini meminta-minta kepada manusia, kemudian diberikan dengan sesuap dua makanan dan sebiji dua buah kurma." Para sahabat bertanya: "Kalau begitu siapakah orang miskin yang sebenarnya wahai Rasulullah?" Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Orang yang tidak mendapati kesenangan yang mencukupi buatnya tetapi mereka tidak tahu kerana kesabaran dia menyembunyikan keadaannya dan tidak meminta-minta orang lain, dia akan diberikan sedekah tanpa dia meminta daripada orang lain"

Hadis Abdullah bin Umar :
Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam telah bersabda: "Peminta sedekah tidak akan berhenti dari meminta-minta sehinggalah bertemu dengan Allah dan pada saat itu tidak ada sepotong daging pun di wajahnya."

Hadis Abu Hurairah radhiallahu anhu:
Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Jika sekiranya salah seorang di antara kamu berangkat pada waktu pagi untuk mencari kayu lalu dia memikulnya di atas belakangnya. Kemudian dia bersedekah dengannya dan tidak mengharapkan pemberian dari orang lain, maka itu adalah lebih baik baginya dari meminta-minta daripada orang lain. Tanpa mengira apakah orang itu memberi kepadanya ataupun tidak. Karena tangan yang berada di atas itu lebih mulia daripada tangan yang berada di bawah dan mulailah dengan memberi nafkah atau mendidik orang yang berada di bawah tanggunganmu terlebih dahulu"


Hadis  Umar bin Al-Khattab radhiallahu anhu katanya:
Pernah suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan sesuatu kepadaku, lalu aku berkata: "Berikanlah kepada orang yang lebih memerlukannya berbanding dengan diriku." Pada kali yang berikutnya baginda memberikan uang kepadaku. Aku berkata: "Berikanlah kepada orang yang lebih memerlukannya berbanding dengan diriku". Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Ambillah! Apa jua pun harta yang didatangkan kepadamu sedangkan kamu tidak merasa tamak dan tidak meminta-minta. Oleh itu ambillah sekiranya kamu tidak merasa begitu dan janganlah engkau biarkan nafsumu mengikutinya"


Semua hadis tersebut di atas terdapat dalam Kitab Shahih Muslim. Semuanya menunjukkan anjuran untuk menjauhi meminta-minta. Adapun pemberian sedekah, maka lebih diutamakan kepada mereka yang miskin tapi tidak meminta-minta, walaupun tidak dilarang memberikan kepada peminta-minta. Saya pribadi adalah pendukung kerja-kerja amil dalam bersedekah. Sehingga bisa lebih terorganisir dan bermanfaat, tidak hanya sekedar dikonsumsi tapi juga bisa dijadikan modal produksi, pelatihan SDM, dll, yang berefek pada pengentasan kemiskinan.

Ramadhan adalah bulan sedekah,

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan. Dan sesungguhnya beliau lebih dermawan lagi pada saat bulan Ramadhan. Ketika Jibril datang menemui beliau pada tiap-tiap malam Ramadhan untuk mentadarruskan Al-Qur'an. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam lebih dermawan daripada angin yang bertiup bebas." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Mari tingkatkan sedekah kita.

PKPU (Pos Keadilan Peduli Ummat)
http://www.pkpu.or.id/homex.php

BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
http://www.baznas.or.id/

RZI (Rumah Zakat Indonesia)
http://www.rumahzakat.org

KISPA (Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina)
http://www.kispa.org/

PPPA Darul Quran (Program Pembibitan Penghafal Al-Quran)
http://www.pppa.or.id/


13 comments:

  1. terima kasih atas tulisannya.
    tapi mas saya pernah menanyakan ini, beberapa yang berpendapat, bersedekah saja ke 'mereka', karena bisa jadi mereka benar2 tidak punya pilihan lain selain menjadi peminta.
    mohon pencerahannya.

    ReplyDelete
  2. saya sebenarnya tidak berpendapat tidak bolehnya bersedekah ke "mereka", tapi saya hanya cenderung tuk lebih menyalurkan kelebihan harta ke amil yg profesional. efek pengentasan kemiskinannya lebih pasti.

    bisa jadi "mereka" benar-benar tidak punya pilihan lain, bisa jadi "mereka" sebenarnya punya pilihan lain. klo untuk masalah itu kykny setiap orang punya perasaan masing2.. :)

    ReplyDelete
  3. Ana sendiri kalau memberi kepada pengemis juga liat-liat orangnya. Yang cacat misalnya. Biasanya mereka memang benar-benar membutuhkan.

    ReplyDelete
  4. Pak, ana ikut copy agar menggubang cara pandang dlm hal ZISWAF.

    ReplyDelete
  5. boleh gak disebarin? --dengan menyertakan nama akh syaikhul sebagai penulisnya--

    ReplyDelete
  6. oh..jangan2 inilah sebabnya, mengapa Arul dan Udin suka nolak bantuan tetangganya meski ia butuh...
    bukan karena sombong atau gengsi,,,tapi karena ia paham ttg etika sedekah dan kemiskinan.

    jzkallah atas pencerahannya ustad syaikhul...
    :)

    ReplyDelete
  7. Jazakumullah ustadz... padat dan jelas

    ReplyDelete
  8. tafadhdholi dicopas atau disebarin, mbak nes...

    ReplyDelete
  9. klo sudah masuk realita memang akhirnya kembali ke perasaan kita masing2..

    ReplyDelete
  10. titip salam deh buat Arul n Udin... :)

    ReplyDelete