Monday 20 December 2010

Tidak Boleh Berkata "Seandainya"

Ya, tidak boleh berkata "seandainya", karena itu merupakan pintu masuknya godaan setan. Dalilnya adalah hadis berikut..

Dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah.

Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.' "
(HR. Muslim no.4816)


Lalu, apakah semua perkataan seandainya menjadi tidak boleh?

Nah, di sinilah mungkin, sebagian kita, terkadang, salah paham.

Jawabannya tentu saja tidak. Sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas, berkata "seandainya" dilarang ketika ditimpa kemalangan masa lalu. Inilah perkataan "seandainya" yag seolah-olah menolak taqdir Allah.

Adapun perkataan "seandainya" dalam kalimat-kalimat harapan atas amal baik, atau perumpamaan maka hal ini tidak mengapa.

Seperti,

"Seandainya di komplek rumah saya ada masjid tentu saya bisa sering sholat di masjid"

"Seandainya saya lebih banyak belajar sebelum berangkat haji, tentu haji saya akan lebih sempurna"

"Seandainya lautan dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah, tentu tidak akan cukup" --> (ada ayatnya nih, ada yg tahu?;)

dsb.

Hal-hal ini banyak tersirat dalam hadis-hadis yang shahih. Berikut ini saya kutipkan yang dari Shahih Muslim (biar match sama larangan hadis seandainya yg jg dari Muslim ;)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Seandainya manusia tahu pahala dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan jalan keluar untuk mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya mereka akan mengadakan undian.

Dan seandainya mereka mengetahui pahala bersegera ke masjid, niscaya mereka akan bersegera kepadanya.

Dan seandainya mereka mengetahui pahala shalat Isya' dan shubuh, niscaya mereka akan mendatangi keduanya walaupun dengan cara merangkak'."
(HR. Muslim no.661)

...Hai umat Muhammad, demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa. Bukankah aku telah menyampaikan?"
(HR. Muslim no.1499)

Dari Sulaiman bin Shurad dia berkata, "Pada suatu hari ada dua orang laki-laki yang saling mencaci maki di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian salah seorang di antara keduanya merah kedua matanya (karena marah) dan keringatnya bercucuran.

Lalu Rasulullah melihatnya dan berkata: 'Sungguh aku mengetahui satu kalimat yang seandainya diucapkan, maka marahnya akan hilang. Audzu billahi minasy-syaithaainir rajiim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk).' '....."
(HR. Muslim no.4725)

So, mari berandai-andai dalam kebaikan dan berusaha menggapainya.

4 comments:

  1. MasyaAllah
    Jazakallah khair akhi ^ ^)/

    Ichiou yg saya chuumoku kali ini: adzan, shaf pertama, bersegera k masjid, shalat isya dan shalat shubuh ^ ^

    ReplyDelete
  2. wajazakallah khayran, akhi

    semoga Allah memudahkan ente mewujudkan amal-amal tersebut di negeri sakura. amin :)

    ReplyDelete
  3. amiiin :D

    blum dshare k pmij akh? :)

    ReplyDelete
  4. belum...
    atau enggak kali.. di pmij baru aja keluar hadis yg mirip kan (ttg mukmin yg kuat dan larangan seandainya) ^_^

    ReplyDelete