Saturday, 25 September 2010
Wednesday, 22 September 2010
Monday, 20 September 2010
Janganlah Seperti...
Allah Ta'ala berfirman,
وَلا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali...
[QS. an-Nahl: 92]
Bagaimana dengan pintalan benang-benang ibadah kita selama Ramadhan? Sudah sampai manakah terurainya?
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "....jangan kamu menjadi seperti si fulan, dahulu ia biasa melakukan shalat malam, kemudian meninggalkannya”
[HR. al-Bukhari dan Muslim]
Wallahul-musta'an
وَلا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali...
[QS. an-Nahl: 92]
Bagaimana dengan pintalan benang-benang ibadah kita selama Ramadhan? Sudah sampai manakah terurainya?
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "....jangan kamu menjadi seperti si fulan, dahulu ia biasa melakukan shalat malam, kemudian meninggalkannya”
[HR. al-Bukhari dan Muslim]
Wallahul-musta'an
Saturday, 18 September 2010
Optomis Amal Ramadhan Kita Diterima?
Ibnu Khunais berkata, "Aku pernah melihat Wuhab bin Ward mengerjakan sholat Id (Hari Raya). Lalu ketika orang-orang bubar dan melewatinya, maka ia pun memandangi mereka kemudian bangkit dan berkata, 'Andaikata orang-orang itu merasa optimis bahwa bulan mereka ini diterima (oleh Allah), maka seharusnya mereka sibuk menunaikan syukur atas apa yang mereka alami. Dan jika tidak demikian adanya, maka seharusnya mereka lebih sibuk (beribadah) dan lebih sibuk lagi."
[1000 Hikmah Ulama Salaf, Shalih bin Abdul Aziz Al-Muhaimid]
Jadi, di manakah posisi kita? Jika kita termasuk orang yang yakin amalnya diterima, maka seharusnya kita sibuk bersyukur sekarang. Jika kita termasuk yang tidak terlalu yakin, maka seharusnya kita sibuk menambal kekurangan amal kita.
Jika kita tidak sibuk dengan salah satu di antara kedua hal tersebut, maka dengan apakah kita mengharapkan surgaNya?
Wallahul-musta'an
[1000 Hikmah Ulama Salaf, Shalih bin Abdul Aziz Al-Muhaimid]
Jadi, di manakah posisi kita? Jika kita termasuk orang yang yakin amalnya diterima, maka seharusnya kita sibuk bersyukur sekarang. Jika kita termasuk yang tidak terlalu yakin, maka seharusnya kita sibuk menambal kekurangan amal kita.
Jika kita tidak sibuk dengan salah satu di antara kedua hal tersebut, maka dengan apakah kita mengharapkan surgaNya?
Wallahul-musta'an
Subscribe to:
Posts (Atom)