Monday 27 August 2007

Kiat Menahan Amarah

Sebentar lagi ramadhan.. menahan amarah menjadi sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa. Semoga kiat-kiat dari Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam berikut ini dalam membantu kita.

1. Berusaha untuk diam ketika akan marah, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda,  Jika engkau marah, maka diamlah. Jika engkau marah, maka diamlah.(Musnad Imam Ahmad 1/283-365. Hadits ini hasan lighairihi*).

   2. Berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk. Sulaiman Ibnu Sard meriwayatkan, pernah dua orang saling mencerca satu sama lainnya di hadapan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Sementara itu, kami sedang duduk di sisinya. Salah seorang dari mereka menghina yang lainnya dengan marah, hingga merah mukanya. Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, Aku mengetahui suatu kalimat, jika diucapkan olehnya (laki-laki yang merah mukanya, Red), maka akan hilang kemarahannya. Hendaklah dia berkata: A’udzubillahi minasy syaithanir rajim (artinya, aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk). ( Shahih AI Bukhari, hadits no. 6115. Dan Shahih Muslim, hadits no. 2610.)

   3. Jika sedang marah, berusahalah untuk duduk. Jika ternyata masih marah, maka hendaklah berbaring. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, Jika salah seorang kalian marah dan dia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah duduk. Jika masih belum reda marahnya, maka hendaklah berbaring.( Musnad Imam Ahmad 5/152. Al Haitsami berkata, “Para perawinya perawi shahih.” Majma’ Az Zawaid, 8/70.)

   4. Berwudhu, sebab wudhu dapat memadamkan kemarahan. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya, kemarahan itu berasal dari syetan. Dan syetan tercipta dari api. Dan sesungguhnya, api itu dapat dipadamkan dengan air Jika salah seorang diantara kalian marah, maka berwudhulah. (Musnad Imam Ahmad, 4/226, Sunan Abu Daud, hadits no. 4784. Hadis ini hasan. Lihatlah Jami’ Al Ushul, tahqiq Al Arna’uth, 8/439.)

Wallahul-musta`an

--------------------------

*: hadits yang terangkat derajatnya menjadi hasan karena beberapa sebab seperti adanya penguat dan syawahid dari hadits lain

11 comments:

  1. Syukron, terima kasih sharingnya :)
    ditunggu yang berikutnya :)

    ReplyDelete
  2. `afwan :)

    lama g kliatan nih mas iwan... :)
    gimana klo berikutnya mas iwan yg sharing :D

    ReplyDelete
  3. Salaam Syaikhul!!............Alhamdulillah!! baguss sekali yaaa kata2 diatas ini...........kalau bisa dengan izin anta boleh enggak fazz copy dan paste di blognya fazz di multiply untuk teman2 nya fazz...........trimakasih dinantikan yaaa jawaban dari anta..........have a nice day and take care aight...........wassalam by Siti Nur Fazurah...*smile alwaysss*....<(^_^)>

    ReplyDelete
  4. Salaam Faaz. Tafadhdholi di copy dan paste.. insya Allah semua yg ada di blog ini boleh di-copy..

    SM

    ReplyDelete
  5. Salaam Syaikhul!!!.............Alhamdulillah wa syukran jazilan kathiron ya akhee............sekarang jugaaa fazz copy dan paste yaaa..........semoga Allah s.w.t yang dapat membalas segala jasa baik mu ya akhee..........trimakasih kerna udah mahu berbagi bersama.........ameen ya robbal 'alamin.....insya'allah...........wassalam by Siti Nur Fazurah...*senyum selalu*....<(^_^)>

    ReplyDelete
  6. Salaam Ya Akhee..............copy memang boleh siii tapi wajib donk minta izin dulu sebelum meneruskan yang lain nya gituuuu......heeeee..........trimakasih yaaaa...........wassalam min Siti Nur Fazurah...<(^_^)>

    ReplyDelete
  7. Jangan marah.......jangan marah...jangan marah....Umm..kayaknya perlu nih sekalian dikasih tau manajemen Marahnya,,,artinya kiat2 menyalurkan Marah secara benar dan terarah...

    ReplyDelete
  8. klo itu kayaknya bagian Ratu tuk kasih tau ke kita2.. :D

    ReplyDelete