Thursday 2 October 2008

It is there, in Japan....

Hisashiburi ni ngebuka homepage PMIJ (Persaudaraan Muslim Indonesia Jepang), nemu artikel yg menarik... kutip sebagian tuk dimuat di sini...

Spt terkadang dijumpai pada artikel2 di situs PMIJ, ada bhs2 jepang percakapan
yg nyampur... saya coba berikan keterangan2 dikit aja di bawah... klo ada yg g ngerti, silahkan tanya saya :)

Slain itu, ada bbrp hal yg ingin saya tambahin/koreksi dr artikel..
Wagyu top class itu salah satunya bukan dr daerah Matsumoto, tp Matsuzaka. Wagyu top class memang lain dr wagyu biasa, bahkan sampai ada kejuaraannya segala. Wagyu yg tersertifikasi sbg Spesial A, harganya bisa sampai kisaran 1000000-an rupiah per 100 gram !! (jumlah 0nya itung sendiri ya, insya Allah sy g salah ketik, dah dicek.. :). Bahkan untuk wagyu top class yg sgt fresh ada yg dimakan tanpa dimasak, alias mentah. Pernah bayangin makan daging sapi mentah? Singa kali... :D Klo ikan mentah sih, saya juga sering makan pas di jepang.Tp sapi mentah? Sayangnya belum pernah dtraktir makan wagyu topclass, fresh,  dan halal... (bnyk amat syaratnya ^^;)

Wagyu yg disebutkan di kutipan di bawah tentu saja bukan top class bgt, tp pada dasarnya wagyu itu punya kualitas baik dan bisa membuat terliur walaupun hanya melihat mentahnya  terpampang di supermarket2 jepang

Ok, deh slamat menikmati kutipan menarik di bawah...

My point is.... Dakwah is everywhere, so, where are you? (sambungin sndiri dg artikelnya ya.. :D

----------------------------------------------sumber: http://www.pmij.org------------------------------------------

1. Wagyu Halal

Wagyu adalah sebutan untuk daging sapi jepang. Karena kualitasnya yang baik sebutan ini menjadi trademark untuk daging sapi dengan kualitas tinggi. Di jepang wagyu top-class ada di matsumoto, kobe dan saga. Karena kualitas dagingnya yg tinggi, biasanya daging sapi ini tersedia di tempat tempat yg berselera tinggi. Di Jakarta biasanya ada di hotel-hotel bintang lima. Nggak pernah terlintas dibenak saya bahwa satu saat saya akan dapat makan wagyu ini, karena sejak awal datang ke jepang dulu sampai hidup bertahun tahun disana, image yang tertanam kuat adalah wagyu tidak ada yg halal.


Akan tetapi sekarang ternyata ada yg berubah. Sudah ada wagyu halal yang bisa dimakan. bahkan di Jepang !. Di restoran Jepang yang tradisional. Surprise ...! Minna san sitteiru no kanaa ? tabenagara omoimasita.


Ceritanya seminggu sebelum ramadhan kemarin, saya di undang pemerintah provinsi saga. Sebagaimana biasa orang jepang menservis tamu, perlakuannya luar biasa. Semua yang terbaik ingin di suguh kan ke tamu. Termasuk wagyu mereka. Saya bilang saya tidak makan daging jepang karena tidak halal. tidak juga yg bercampur alkohol atau minum minumannya. Tenang saja, katanya...yang penting kamu datang saja dulu. Akhirnya saya datang juga kesana. Malam pertama welcome dinner, saya diajak ke restoran KI-RA di saga-shi (Ki-Ra terdiri dari dua huruf kanji Kisetsu-Tanoshii, yg artinya donna Kisetsu demo Tanoshii jikan wo sugoseru restoran). Sebelum makan pihak restoran memberikan selembar kertas sertifikat/shomeish o yg sudah dilaminating. Isinya : Sertifikat dari Azhar.Co yg menerangkan restoran kira menggunakan wagyu halal. Saya surprise juga happy. Alhamdulillah ternyata usaha akh Eko sudah berkembang pesat. Selamat akh Eko. Wagyu nya dimasak dgn cara seiro-mushi (dimatangkan dgn sayuran dan uap kukus), rasanya nikmat buangeet. Kenikmatan itu datang karena tiga hal : 1. halal, 2. halalnya datang dari tempat akh Eko yg sudah dikenal dan yg ketiga karena memang dagingnya berkualitas dan uueenak :). Jika ada yg mau mencoba silahkan datang ke restoran ki-ra tersebut
di saga-shi. Sayang akh Eko nggak ada bisa menemani :(

2. Musholla di Narita airport

Ada musholla di Narita airport ? nggak percaya kan ? Kita ..atau barangkali saya saja..beranggapan sholat bisa dimana saja. Sejak saat pertama datang ke Jepang dulu sampai balik lagi ke indonesia beberapa waktu lalu, sholat ketika dijepang dilakukan dimana saja. Mulai di koen, di emperan, di ruang kelas, di gudang, di tempat parkir, di tangga, pokoknya tempat yg ada space buat rukuk dan sujud. Ada kelebihan dan kekuranggan sholat ditempat tempat seperti itu. Kelebihannya iman kayaknya makin mantap karena demi menegakkan sholat ketika masuk waktunya apapun rintangan dapat dihadapi dan dinikmati. Kekurangannya: ada waktu waktu dimana kita memang menjadi terburu buru. Bayangkan sholat di ruang kelas yang di kira sepi, tahu tahu gedubrak masuk rombongan mahasiswa yang mau kuliah. Atau sholat di eki lalu ditegur omawari san ...nani wo yatteru no ?


Sekarang, kelihatannya hampir di tiap sudut tempat umum di jepang ada tulisan "kalau melihat "fushinsha" mohon segera melapor ke polisi terdekat". Bayangkan kalau kita lagi sholat ditempat sembarangan ada yg iseng melapor ke mawari san. Sholat menjadi tidak tenang. Ceritanya sekitar sebulan yg lalu ketika saya sedang berada di narita airport dan waktu sholat tiba. Entah kenapa, lepas dari kebiasaan yang lalu lalu, yang biasanya langsung wudhu dan cari tempat utk sholat dimana saja. Waktu itu saya malah datang ke information cornernya. "sumimasen, watashi ha isramu kyoto nan desuga, ima oinori wo sitai nodesuga, oinori suru basho tte narita kuukou deha arimasuka ?" lalu di jawab sama mbak mbak yg jaganya. tunggu bentar ya pak, nanti kita annai ke ruang yang bisa untuk oinori. Nggak berapa lama kemudian saya sudah mendapat ruangan sendiri yang tenang dan luas, bahkan bisa utk jamaah 30 orang :) .. Alhamdulillah ..ternyata di narita ada musholla buat kita. korette mou sirareteiru no kanaa ?

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Catatan:

Hisashiburi ni = Setelah lama
Minasan = Anda; Kalian
Sitteru no kana? = Apakah anda tahu?
Tabenagara = Sambil makan
Omoimashita = Terpikir, berpikir
Kisetsu = Musim
Tanoshii = Menyenangkan
Donna Kisetsu demo Tanoshii jikan wo sugoseru restoran = Restoran yg menyenangkan di musim apapun
Oinori = Sembahyang
Koen = Taman publik
Eki = Stasiun kereta
Omawari san = Pak polisi
Nani wo yatteru no = Lagi ngapain?
Fushinsha = Orang mencurigakan
Sumimasen = Maaf; permisi
Isuramu Kyouto = Muslim
Suru = Melakukan
Sitai = Ingin melakukan
Basho = Tempat
Kuukou = Bandar udara
Annai = Memberi petunjuk

12 comments:

  1. wuii...mesti teliti betul nih bacanya.. *sambil senyum-senyum ngeja bahasa jepang*
    Infonya insyaAllah bermanfaat akh.
    Hanya sedikit saran...agar tulisannya lbh nyaman dan menarik dibaca hingga usai, untuk bagian percakapan sebaiknya dibuat satu paragraf dan dibedakan dengan cara dibikin Italic atau dengan font/ warna tersendiri.
    :)

    Semangat terus dalam mengemas dakwah lwt tulisan ya...
    Allahu Musta'an

    ReplyDelete
  2. masukan yg sgt berarti, mbak Vi... saya memang cuma copy-paste, jd yg g italic, tetap g italic... :)
    ok, saya edit lagi nih..

    ReplyDelete
  3. Wah kyk lryrc tausyiah arifin ilham"dimanapun dia berpijak,hamparan sajadah baginya" Y diatas kan artikel org lain,how bout u,bro?

    ReplyDelete
  4. well, at least I was one of the PMIJ's caretaker for years :)
    u can find some of my writings on the website....

    ReplyDelete
  5. O jd ada artikelny jg yah,okd bsk kl plg jkt atin cr diwebnya.btw atin lom minta maaf yah sm bang robin,lupa,he3,maaf lahir batin yah bang,salam buat mba putri n cln ponakanku (ngaku2.com) ^_^v

    ReplyDelete
  6. sama2 sis, mohon maaf lahir batin jug..
    taqobbalallahu minna waminkum... salamnya insya Allah disampaikan

    ReplyDelete
  7. sekarang kan di jakarta banyak restoran korea, mereka katanya mendatangkan kobe meat yang muahhhalll banget (untuk ukuran aku tentunya hehehehe), emang kalau menurut aku si rada aneh aja penampakannya. Halal ga ya kira kira?

    ReplyDelete
  8. tanya aja, mbak.. :)
    kmungkinan besar sih g halal, krn emang blm pernah denger muslim dah berhasil "menyusup" sampai proses produksi kobe meat yg terkenal itu. wagyu yg di artikel di atas aja masih baru2...

    ReplyDelete