Wednesday 22 October 2008

Ketika Orang Beriman Diperangi Oleh Allah dan RasulNya

Bagaimana mungkin orang beriman akan diperangi oleh Allah dan RasulNya?

Tapi demikianlah firman Allah.

[278] Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba  jika kamu orang-orang yang beriman.

[279] Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

(Al-Baqarah)

Ini peringatan yang keras kepada orang-orang beriman. Orang-orang beriman yang masih mengambil riba. Tidak bisa dipungkiri, sekarang ini belum ada satupun negara di dunia yang terbebas dari riba, termasuk negara-negara Islam. Mungkin sebagian di antara kita berpikir Islam dapat ditegakkan sekarang dengan perang. Padahal sebagian di antara kita justru, mungkin, dalam posisi "diperangi" oleh Allah dan RasulNya.

Perbaiki aqidah, perbaiki ibadah, perbaiki muamalah. Sungguh, perjalanan ini masih panjang. Semoga Allah menjaga kita.

18 comments:

  1. TFS ya mas, btw apakah krisis yang kita alami sekarang ini adalah salah satu bentuk "peperangan" itu?

    ReplyDelete
  2. hehehe... saya mah tidak mengetahui hal-hal yg ghaib...
    mematok secara pasti apa yg disebutkan al-Quran hanya bisa dilakukan melalui dalil2 yg shahih. Selain dari yg dijelaskan oleh dalil, maka ghaib, kita hanya bisa menduga

    tp bisa jadi demikian... :)

    wallahu a'lam

    ReplyDelete
  3. kontras banget ya Bang....

    beriman tapi diperangi Allah dan Rasul Nya??? hmm.... Na'udzubillah

    ReplyDelete
  4. semakin menunjukkan betapa perjuangan itu tidak mudah.
    tp surga memang tidak gratis...

    ReplyDelete
  5. riba itu sebenernya apa sih bang?atin punya contoh kasus, jadi ada orang mis si A, dia kerja dibagian keuangan, otomatis segala keperluan kantor dia yang urus.Nah sewaktu dia membeli barang2 untuk kantor dia selalu menulis harga yang lebih tinggi dijurnal keuangannya dibanding harga aslinya. Dengan maksud untuk menutupi uang transport yang katanya tidak bisa diganti oleh perusahaan.Semuanya itu dilakukan tanpa sepengetahuan si bos, Tapi disetujui oleh seseorang yang jabatannya semisal supervisor or asisten bos.Katanya sebagai uang lelah gitu. Apakah ini termasuk riba juga?

    ReplyDelete
  6. itu bukan riba, sis...

    riba itu simpelnya si A minjemin duit ke B, trus B balikin uangnya dg melebihkan uang yg dipinjamkannya. Nah, kelebihannya itu riba.
    Bunga ketika menabung dan meminjam uang di bank adalah salah satu contoh paling riil dari riba.

    ReplyDelete
  7. oh gituu...lah klo yang itu namanya apa?

    ReplyDelete
  8. kl itu namanya korupsi neng...

    loh? kl nabung di bank non syariah... termasuk makan riba ya?

    ReplyDelete
  9. ooo korupsi yah? :D

    yah trus gimana neh?kan gajinya di xfer ke bank non syariah?Y_Y

    ReplyDelete
  10. korupsi atau bukan tergantung juga sih...

    klo jelas ada ongkos transport yg dibutuhkan tp perusahaan g mau ngasih, kan berarti perusahaannya yg zhalim. ibarat istri boleh mengambil uang suaminya klo kebutuhan dasarnya tidak dipenuhi.. :)

    apalagi klo supervisornya membolehkan. klo memang kekuasaan tuk masalah itu diserahkan ke supervisornya bisa jadi uang tsb sah2 saja. bisa jadi lho... lebih lanjutnya tanya Pak Ustadz aja dah.. :D

    ReplyDelete
  11. klo bunga dari bank non-syariahnya diambil, ini baru bisa disebut makan riba secara jelas. klo hanya mengambil gajinya saja, insya Allah tidak masuk kategori memakan riba.

    tapi tetap, sistem riba itu sangat kompleks, hanya punya tabungan di bank non syariah pun (tanpa makan bunganya) sudah berkontribusi dlm transaksi ribawi.
    apalagi klo udah ngebahas bgmn bank syariah sekalipun masih terkena efek riba, jadi panjang deh.. :D

    yg terbaik klo kita menabung dlm bentuk riil (emas, dll)
    klo perlu menabung di bank, pilih bank syariah
    klo perusahaan bayar gaji pake bank non-syariah, jangan ambil bunganya, atau ambil tapi disedekahkan ke masyarakat.

    ReplyDelete
  12. hmm..biasanya cuma ambil sesuai dengan keperluan aja sih. Gak pernah sampe nol.Tapi alhamdulillah tiap bulan disisihkan bagi anak yatim.Yah itung2 bersihin harta.Tapi emank boleh yah kita sedekah hasil dari bunga bank?

    ReplyDelete
  13. lah ..ini kan lagi tanya sama pak ustadz..eh salah..bang ustadz ye..:D

    ReplyDelete
  14. mungkin malah lebih baik diambil sesuai jumlah gaji (tau kan gajinya berapa), jadi nanti sisanya udah ketahuan sbg bunga bank, sehingga g usah dikonsumsi.

    ttg sedekah melalui bunga bank, saya sendiri melihat ada perbedaan pendapat. tp saya lebih cenderung pada yg membolehkan, karena jika didiamkan di bank, maka uang itu dapat digunakan oleh bank, padahal bank sendiri tidak berhak atas bunga (riba) tersebut. jadi lebih baik disumbangkan tuk masyarakat kecil. wallahu a'lam

    ReplyDelete
  15. so desu ka...domou arigatou gozaimasu.. bang ustadz :-)

    ReplyDelete