Wednesday 13 May 2009

Apotek, buah peradaban islam

Sudah lama saya tertarik dengan rubrik khazanah republika. Tapi ketertarikan itu sebatas pujian terhadap rubrik tersebut, yg sesekali saya baca ketika lagi di indonesia. Namun akhirnya saya semakin menyadari, bahwa info ini harus semakin disebarluaskan, agar dakwah republika semakin terasa dan menopang kebangkitan islam yang tampaknya masih nun juah di sana.

Tahukah kita bahwa apotek adalah suatu bentuk kontribusi islam kepada dunia?

Saya jadi ingat perkataan seorang tokoh yang mengatakan, "Dunia dirugikan dengan kemunduran islam"

Inilah khazanah islam, mari sebarkan, agar semangat menggapai kembali kejayaan terus terpatri dalam diri. Kuatkan aqidah, ibadah, dan muamalah.

----------------------------------------------

Peradaban Islam dikenal sebagai perintis dalam bidang farmasi. Para ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam sudah berhasil menguasai riset ilimiah mengenai komposisi, dosis, penggunaan, dan efek dari obat-obatan sederhana dan campuran. 

Selain menguasai bidang farmasi, masyarakat Muslim pun tercatat sebagai peradaban pertama yang memiliki apotek atau toko obat.Sharif Kaf al-Ghazal dalam tulisannya bertajuk The valuable contributions of Al-Razi (Rhazes) in the history of pharmacy during the Middle Ages, mengungkapkan, apotek pertama di dunia berdiri di kota Baghdad pada tahun 754 M. Saat itu, Baghdad sudah menjadi ibukota Kekhalifahan Abbasiyah. ''Apotek pertama di Baghdad didirikan oleh para apoteker Muslim,'' ungkap al-Ghazal.

Jauh sebelum peradaban Barat mengenal apotek, masyarakat Islam lebih dulu menguasainya. Sejarah mencatat, apoteker pertama di Eropa baru muncul pada akhir abad ke-14, bernama Geoffrey Chaucer (1342-1400). Ia dikenal sebagai apoteker asal Inggris. Apotek mulai menyebar di Eropa setelah  pada abad ke-15 hingga ke-19 M, praktisi apoteker mulai berkembang di benua itu.''Umat Islam-lah yang mendirikan warung pengobatan pertama,'' papar Howard R Turner dalam bukunya bertajuk  Science in Medievel Islam .

Philip K Hitti dalam bukunya yang terkenal bertajuk  History of Arab, juga mengakui bahawa peradaban Islamlah yang pertama kali mendirikan apotek. ''Selain itu, peradaban Islam juga merupakan pendiri sekolah farmasi pertama,'' ungkap K Hitti. Ia juga membuktikan bahwa umat Muslim di era kekhalifahan sebagai pencipta pharmacopoeia yang pertama.

Perkembangan ilmu farmasi yang begitu cepat, membuat apotek atau toko-toko obat tumbuh menjamur di kota-kota Islam.Hampir di setiap rumah sakit besar di kota-kota Islam dilengkapi dengan apotek atau instalasi farmakologi. Apotek-apotek itu dikelola oleh apoteker yang menguasai ilmu peracikan obat. ''Kaum Muslimin menyumbang begitu banyak hal terhadap perkembangan apotek atau obat,'' ungkap Howard R Turner dalam bukunya bertajuk  Science in Medievel Islam . Di era kejayaan Islam, toko-toko obat bermunculan bak jamur di musim hujan.

-------------------------
Dikutip dari http://republika.co.id/koran/36/48538/Apotek_Buah_Karya_Peradaban_Islam

8 comments:

  1. klo apotek2 cina itu?
    kayaknya juga dah lama...kebudayaan cina kan dah tua banget...

    ReplyDelete
  2. menarik juga tinjauan ente, bro...
    bisa jadi cina duluan... ane kagak tau juga...

    tp ilmuwan2 eropa tsb di atas kok bilangnya islam yah? hmmm.

    mgkn ada rekan2 yg mau meneliti lebih lanjut ? :D

    ReplyDelete
  3. di wiki...yg pertama itu ada di india katanya...trus sumeria, cina, dst....baru baghdad

    http://en.wikipedia.org/wiki/Pharmacy

    ReplyDelete
  4. trims bro...

    tp sepertinya untuk menjelaskan perbedaan artikel republika dan wikipedia masih memerlukan penelitian lebih lanjut...
    mungkin ada perbedaan antara pengertian farmasi yg disebut oleh 2 ilmuwan barat di atas dg farmasi di wikipedia

    ReplyDelete
  5. tapi mgkn intinya sama2 toko obat...
    tapi yg di replubika kyknya apotik yang sudah diakui negara, dan ada peraturan2 tertulisnya mgkn...syarat2 bla2nya..hehe

    ReplyDelete
  6. bisa jadi.. atau bisa juga yg dimaksud ilmuwan barat di atas adalah farmasi yg menjadi perintis farmasi modern... atau bisa jadi alasan lain juga
    hehehe

    TFTA (trims for the analysis)

    ReplyDelete
  7. barusan baca sekilas (panjang soale ^^;).. TFS

    ReplyDelete