Tuesday 2 February 2010

Ngaji Hadis Disangka Teroris dan Ditangkepin

Kejadian menyedihkan beberapa waktu yang lalu....

Sebuah pengajian hadis di dekat rumah saya (pinggiran Kuala Lumpur), digrebek puluhan polisi bersenjata lengkap. Saya sendiri mengetahuinya setelah pulang dari kampus, karena melihat peserta2 pengajian yg wajahnya sangat familiar kok bisa rame2 naik mobil polisi?

Ternyata memang ada penangkapan. Pengajian hadis asy-Syaikh Aiman al-Dakak, seorang syaikh asal Suriah yang pernah berguru langsung dengan asy-Syaikh al-Albani, digrebek, dan pesertanya digiring ke kantor polisi. Sekitar 50 orang yang ditangkap malam itu, 30-an di antaranya dilepaskan jam 3 pagi keesokan harinya. Sedangkan 12 orang ditahan dengan tuduhan teroris atau memiliki hubungan dg jaringan teroris. asy-Syaikh Aiman dan anaknya termasuk di antara 12 orang yang tetap ditahan.

Berdasarkan keterangan salah satu peserta pengajian yg telah dibebaskan (warga malaysia) ketika menggrebek, para polisi berteriak, "Ini operasi keselamatan dalam negeri". Emang apa urusan kajian hadis bukhari dg keselamatan dalam negeri? Yang ada negeri tambah selamet klo makin banyak yg ngerti hadis. Ini malah dianggap mengancam.... :(

Sungguh sangat disayangkan. Kasihan. Apalagi klo berjumpa putri2 kecil asy-Syaikh Aiman yg berangkat sekolah selepas shubuh. Ayah dan abang mereka dituduh teroris, padahal cuma mengkaji hadis.

Mengapa bisa terjadi hal ini? Penangkapan tanpa bukti2 yg kuat menjadi mungkin, karena para politikus berkuasa menyetujui adanya ISA (Internal Security Act) di Malaysia. Undang2 yg memungkinkan untuk menangkap seseorang hanya dengan "anggapan2". Terlebih lagi sekarang lagi ada desakan dari partai oposisi untuk mencabut undang-undang tersebut...

Semoga Allah menguatkan asy-Syaikh Aiman dan para pecinta hadis yang masih ditahan. Semoga Allah memudahkan urusan-urusan mereka.

berita lengkap:
english:
http://www.themalaysianinsider.com/index.php/malaysia/51119-gmi-claims-14-not-10-held-under-isa
http://www.aliran.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1148:new-detentions-under-the-isa-yet-again&catid=63:gmi&Itemid=48


indonesia:
http://internasional.kompas.com/read/2010/01/28/16254492/Tersangka.Teroris.Malaysia.Terkait.dengan.Ustaz.Suriah

21 comments:

  1. Ini pernah terjadi juga di Semarang. Bahkan, hampir di seluruh tempat.

    ReplyDelete
  2. peristiwa tanjung priok pun sebenarnya tidak jauh2 beda dg hal ini...
    wallahul-musta'an

    ReplyDelete
  3. aneh jadinya klo orang islam pobia sama islam.. -_-;

    ReplyDelete
  4. saya jg pernah kayak gitu dulu, tapi gak sampe ditangkep sih, cuma dimintai keterangan. terus dilepas... :(

    ReplyDelete
  5. Prihatin sekali kalau baca info seperti ini, semoga Allah mengaruniakan kesabaran dan keteguhan iman kepada mereka ya....(sedih mode)

    ReplyDelete
  6. di jepang ya? di sana sih g ada undang2nya.. jadi g bakalan macem2...

    ReplyDelete
  7. Gini ini gara2 segolongan kaum muslimin yg hobi ngebom, jadinya orang2 yg melaksanakan sunnah, jadi 'tersangka'...

    ReplyDelete
  8. hobi ngebom sembarangan memang salah mas syamsul... tapi masalah di atas lebih pada legalisasi aksi penangkapan semena-mena. jika pemerintahan berlangsung benar, tidak akan ada cerita orang ngaji digrebek tanpa bukti... wallahul-musta'an

    ReplyDelete
  9. Yang saya khawatirkan, walaupun tidak ada yang ngebom sana-sini, penangkapan seperti itu akan tetap dilakukan dengan berbagai dalih :(

    ReplyDelete
  10. ya, jika pemerintahannya tidak benar, apapun bisa jadi dalih.. di sinilah pentingnya kita turut serta dalam mewujudkan pemerintahan yg baik, melalui cara2 yg baik pula...

    ReplyDelete
  11. Kalo mau ditelusur pembahasannya dr sisi syariat, apakah diperbolehkan penguasa melakukan tindakan yg dianggap perlu, demi mengamankan negara?

    ReplyDelete
  12. Zaman ini sudah termasuk zaman fitnah bagi Islam..

    Semoga Allah selalu meneguhkan keimanan bagi Ummat-Nya yang konsisten berpegang pada Al Quran dan As Sunnah...

    ReplyDelete
  13. tapi intel bersliweran loh...tapi ya...caranya tetap masih halus dan bisa ditolerir...dibanding di Indonesia, misalnya....

    ReplyDelete
  14. klo dari sisi syariat, apakah boleh negara menangkap orang yang sedang belajar hadis? mungkin bisa dikatakan undang2nya tidak bermasalah, tapi aksi yg dilakukan dg kaver UU tsb bermasalah...

    ReplyDelete
  15. sebenarnya sih banyak negara yg membiarkan intelnya berkeliaran, ummu... tp klo rakyat sampe tahu bhw intel bersliweran, sebenarnya itu bukan intel2 amat. klo ketahuan ama rakyat, ya bukan intel lagi namanya.. :)

    ReplyDelete