هذا العصر : عصر الرفق والصبر والحكمة ،وليس عصر الشدّة .
الناس أكثرهم في جهل ، في غفلة وإيثار للدنيا ، فلا بدّ من الصبر ،
ولا بدّ من الرفق ؛حتى تصل الدعوة ، وحتى يبلغ الناس ، وحتى يعلموا .
ونسأل الله للجميع الهداية
"Zaman ini adalah zaman kelembutan, kesabaran dan hikmah, bukanlah zaman kekerasan (kebengisan). Mayoritas manusia saat ini dalam keadaan jahil (bodoh), lalai dan lebih mementingkan duniawiyah. Maka haruslah sabar dan lemah lembut sampai dakwah ini tersampaikan dan sampai mereka mengetahuinya. Kami mohon petunjuk kepada Alloh untuk semuanya."
الناس أكثرهم في جهل ، في غفلة وإيثار للدنيا ، فلا بدّ من الصبر ،
ولا بدّ من الرفق ؛حتى تصل الدعوة ، وحتى يبلغ الناس ، وحتى يعلموا .
ونسأل الله للجميع الهداية
"Zaman ini adalah zaman kelembutan, kesabaran dan hikmah, bukanlah zaman kekerasan (kebengisan). Mayoritas manusia saat ini dalam keadaan jahil (bodoh), lalai dan lebih mementingkan duniawiyah. Maka haruslah sabar dan lemah lembut sampai dakwah ini tersampaikan dan sampai mereka mengetahuinya. Kami mohon petunjuk kepada Alloh untuk semuanya."
(Majmu' Fatawa Samahatul Imam Ibnu Bazz (Juz VIII, hal 376) dan (Juz X, hal. 91)
Mudah-mudahan ana bisa jadi orang yang lemah lembut...
ReplyDeletezaman ini??? zaman sekarang??
ReplyDeleteamin.. :)
ReplyDeletebtul, mbak Budi.. atau setidaknya zaman ketika Syaikh Bin Baz masih hidup, abad 20 kemaren..
ReplyDeletetetapi kini kenapa manusia selalu menggunakan kekerasan sesama sendiri bagi menyelesaikan masalah..adakah pantas kita memukul saudara sendiri bagi menyedarkan akan kesalahan saudara itu?.ketika marah manusia akan selalu hilang pertimbangan bagaimana mahu atasinya?kalau seorg bapa dalam keaadaan marah lalu memukul anaknya..adakah ia tanda kasih nya?tetapi ia juga bukan sudah menunjukkan anaknya kekerasan dan seperti mngajar anaknya sendiri?tak begitu..osanaji kara konna koto wa honto ni wakattenai..okaasan to otoosan to ka kikitai kedo kowaiin dakara damattete..kimasu dame kana?
ReplyDeleteKetika manusia lebih memilih menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalahnya, bisa jadi dia memiliki masalah dalam akhlaknya. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, orang yang paling mulia akhlaknya, bahkan tidak mengizinkan malaikat gunung untuk menimpakan gunung uhud kepada penduduk Thaif, padahal mereka melempari Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dengan batu !!
ReplyDeleteTidak pantas bagi siapapun untuk memukul hanya karena ingin menyadarkan orang lain, kecuali melalui apa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Seorang bapak diperbolehkan memukul anaknya ketika anak tersebut sudah berumur 10 tahun namun masih tidak mau melaksanakan sholat 5 waktu, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang shahih. Namun tidak diperbolehkan memukul wajahnya atau bagian2 yg membahayakan. Memukul hanya sekedar memberi peringatan, bukan untuk menyakiti.
Sholat adalah tiang agama, pemisah antara orang beriman dan orang kafir, sehingga diperbolehkan memukul anak yg sudah agak dewasa, bila dia masih tak mau sholat.
Namun bila anak hanya nakal sedikit, suka ribut, atau hal2 yg sebenarnya bisa selesai dengan komunikasi, maka hendaknya orang tua tidak mudah marah atau bahkan sampai memukul. Yang terbaik adalah mengutamakan komunikasi.
Jika ada yang ingin kita bicarakan dengan orang tua, sebaiknya kita jangan diam saja. pilih waktu bicara yang tepat, waktu ketika orang tua sedang dalam keadaan gembira.
btw, "osanaji kara" jyanakute, "osanai koro kara" no houga ii to omou.
tapi kalau anak yang suka keluarkan kata kesat yang bisa menyakiti hati org tua dan org yang mendengar nya..gi mana mahu menasihati dan mengajari dgn cara yang tepat??nasihat dan kata2 apa yang sesuai?
ReplyDeletesetiap orang punya cara masing-masing bagaimana menasehatinya yang terbaik. yang paling tahu bagaimana menasehati seorang anak, harusnya orang tuanya. karena orang tuanyalah yang paling mengenal anaknya. intinya, sebelum memperbaiki kenakalan anak, harus ada komunikasi yang baik terlebih dahulu dengan anak.
ReplyDeletepermalasahan keluarga, termasuk masalah mendidik anak adalah masalah yang kompleks, harus dilihat case by case, tak bisa sekedar dengan jawaban umum, to omoimasu.
wallahu a`lam
kalau temen2 rapat atau saudara sendiri..gi mana kalau ngak mahu nyakiti??
ReplyDeletekebenaran sebaiknya tetap disampaikan, walaupun menyakitkan. minimal kita tidak bersamanya ketika dia melakukan kesalahan.
ReplyDeleteterima kasih..Smoga ALLAH memberi petunjuk kepda hamba2nya..
ReplyDeleteamiin
ReplyDelete