Monday, 10 March 2008

Berilmu...

Barangsiapa menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat benar-benar akan membentangkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu sebagai bentuk keridhaan terhadap yang mereka lakukan. Sesungguhnya orang berilmu akan dimohonkan ampunan oleh seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi, hingga ikan-ikan pun turut beristighfar untuknya. Keutamaan orang berilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar atasu dirham, namun hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya berarti telah mengambil bagian yang banyak.
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, hadits shahih)


Dalil-dalil yang menunjuk pada ilmu secara umum maka dimaksudkan pada ilmu agama, demikian para ulama. Sebagaimana dalam hadits di atas disebutkan bhw para Nabi mewariskan ilmu, tentu saja itu bukan ilmu ekonomi, matematika, kimia, dll. Tapi ini bukan berarti ilmu sains tsb di atas tdk memperoleh tempat dalam islam, bahkan ia adalah fardhu kifayah selama kaum muslimin masih tertinggal akannya, wallahu a`lam. Yg sangat disayangkan adalah ketika seorang muslim rajin menuntut ilmu sains, tp jarang sekali hadir di majelis-majelis ilmu agama.
Wallahulmusta`an

20 comments:

  1. :D perlu diajak kembali...
    supaya kita semua rajin menuntut ilmu agama

    ReplyDelete
  2. mari belajar (tapi bukan sampai wajib belajar 9 tahun ^_^)

    ReplyDelete
  3. yup, tholabul`ilmu madal hayah... menuntut ilmu itu seumur hidup

    ReplyDelete
  4. perniagaan yang sangat merugikan.. :)

    ReplyDelete
  5. tapi..jangan lupa untuk mengamalkannya ^__^

    ReplyDelete
  6. beneran neh 100 buat atin...ntar atin tagih lho pas pulang ke jakarta ;))

    ReplyDelete
  7. kamsudnya sratus poin atuh, artinya "betul"gitu ....
    masak masih perlu dijelasin juga? :D

    ReplyDelete
  8. dari tadi kayaknya dimatikutuin terus nih...
    gomen ya... :)

    ReplyDelete
  9. waduh ..santai aja kali...soalnya gak merasa mati kutu ( kan atin manusia :D )

    ReplyDelete
  10. "Yg sangat disayangkan adalah ketika seorang muslim rajin menuntut ilmu sains, tp jarang sekali hadir di majelis-majelis ilmu agama."

    kalo gitu dibalik aja pak.
    yg santri,ustadz,kyai... sekarang harus aktif juga dateng ke seminar2 sains... ^o^

    ReplyDelete
  11. walaupun itu juga baik... tp kondisinya sedikit berbeda, ukhti...

    santri, kyai dan ustadz, sdh memenuhi fardhu ain mempelajari ilmu agama.. adapun ilmu sainsnya fardhu kifayah yg bisa dikerjakan orang lain..
    tp tetap, mereka perlu mengetahui ilmu sains sampai pada level tertentu agar bisa memberikan fatwa dg tepat..
    co.,klo g tahu suatu ilmu ekonomi, mereka g akan bisa menghukumi suatu tindakan ekonomi itu terlarang atau tidak :)

    wallahu a'lam

    ReplyDelete
  12. yaaah... jalan lain ya kerja sama aja,pak! ^_^

    ReplyDelete
  13. betulll sekali..
    tp setiap muslim wajib mengetahui ilmu syariat sampai level tertentu..
    ilmu sholat yg BENER, ilmu puasa yg BENER, ilmu syariat dlm kehidupan (haramnya tato, haramnya menyambung rambut, wajibnya menutup aurat, tata cara membersihkan najis, dll yg berkenaan dg haram dan wajib dlm kehidupan shari2), dsb

    gitu, ukhti.. :)

    ReplyDelete