Thursday 15 January 2009

Sedikit Kisah Faishal bin Abdul Aziz

Raja Faisal adalah kepala negara Arab Saudi yang paling populer hingga saat ini. Dia pernah dinobatkan sebagai Man of the Year 1974 versi majalah TIME, sebuah media massa terkemuka di Amerika Serikat. Namun penobatan itu bukan lantaran Faisal disenangi publik Amerika, tapi sebaliknya dia adalah orang yang pernah bikin pusing pemerintah Amerika, bahkan hampir membuat negara itu lumpuh akibat embargo minyak yang diprakarsainya.

Nama lengkapnya adalah Faisal Ibnu Abdul Aziz Ibnu Abdul Rahman Ibnu Faisal As-Saud. Ia dilahirkan pada bulan April 1906. Faisal adalah putra Raja Abdul Azis ibnu Saud pendiri dinasti Saudiyah di Jazirah Arab, sekaligus pendiri Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932.
Faisal juga keturunan langsung Muhammad bin Abdul Wahhab, pendiri paham keagamaan Wahabiyah, melalui ibunya. Wahabiyah adalah suatu gerakan reformasi dan purifikasi keagamaan Islam yang menjadi penyokong utama Raja Abdul Aziz saat mendirikan Kerajaan Arab Saudi.

Dalam perang Enam Hari antara negara-negara Arab melawan Israel pada bulan Juni 1967, Arab Saudi tidak melibatkan tentaranya. Namun pemerintah negeri itu memberikan subsidi ekonomi yang tinggi kepada negara-negara Arab yang memerangi Israel, yakni Mesir, Yordan dan Suriah.

Pada Perang Yom Kippur tahun 1973, perang besar kedua antara Arab Israel, Arab Saudi kembali mengambil peran besar dalam mendanai perang itu. Perang itu disebut Perang Yom Kippur karena peperangan itu terjadi pada saat hari raya umat Yahudi, Yom Kippur. Kadang disebut juga Perang Badar Baru karena terjadi pada bulan Ramadhan.

Karena Amerika Serikat dan negara-negara industri Eropa diketahui menjadi pendukung penuh Israel, Raja Faisal kemudian menggunakan minyak sebagai salah satu senjata perangnya. Ia memimpin embargo minyak kepada negara-negara Barat.

Akibatnya industri dan transportasi di negara Barat menjadi kacau. Rakyat Amerika dan Eropa mengantri panjang untuk mendapatkan BBM. BBM dijatah seperti Indonesia pada masa krisis. Akibatnya Amerika terpaksa menghentikan sementara bantuannya kepada Israel.

Untuk mengatasi krisis Presiden AS Richard Nixon sampai turun tangan langsung. Ia segera mengunjungi Raja Faisal di negaranya pada bulan Juni 1974 dan memintanya menyerukan penghentian embargo minyak dan perang Arab-Israel. Dengan penuh izzah Raja Faisal berkata, "Tidak akan ada perdamaian sebalum Israel mengembalikan tanah-tanah Arab yang dirampas pada tahun 1967!" Alhasil Nixon pulang ke negaranya dengan tanpa hasil.

Penolakan itu jelas membuat Amerika merasa geram. Diam-diam mereka merencanakan sebuah operasi untuk menyingkirkan Raja Faisal. Pada tanggal 25 Maret 1975 Faisal wafat, dibunuh oleh keponakannya sendiri di istananya. Penyelidikan resmi menyatakan pembunuhan itu dilakukan sendiri. Namun banyak orang yakin, Amerika dengan CIA-nya berperang sebagai dalang pembunuhan itu.

Semoga Allah merahmati Faishal bin Abdul Aziz.


Dikutipkan secara acak dari
http://yudhim.blogspot.com/2008/01/raja-arab-saudi-yang-pemberani.html

14 comments:

  1. Kerajaan Arab Saudi br dibangun th 1932? Sebelumnya pemerintahan dalam bentuk apa?

    Juga gerakan paham Wahabiyah.. apa bedanya paham Wahabiyah dg paham-paham lainnya? Mengapa dinamakan paham Wahabiyah (disandarkan ke nama orang)?

    Cerita, dong...

    ReplyDelete
  2. Motif keponakannya ngebunuh raja faisal kenapa? Buat dapet takhta? Motif resminya, bukan yang (diduga) didalangi amerika n CIA..Pak faisal punya keturunan ga? Subhanallah..

    ReplyDelete
  3. Allahu akbar seandainya saat ini ada pemimpin yang peduli seperti beliau...Subhanallah banget..pasti perang di gaza pun gak akan memakan banyak korban...
    Ya Allah...tanamkanlah jiwa2 seperti beliau kepada semua pemimpin maupun bangsa2 Arab and kaum muslim sedunia.

    ps. Jazakallah yah bang atas repostnya artikel ini...jadi tau deh sejarahnya...:)

    ReplyDelete
  4. Kerajaan Saudi yg dibentuk tahun 1932 adalah Kerajaan Saudi ke-3. Kerajaan Saudi sendiri pertama kali dibentuk 1744, oleh Muhammad bin Suud dan Muhammad bin Abdul-Wahab. Berakhir tahun 1818 setelah dihancurkan kekhalifahan Utsmani. Namun berlanjut lagi (Kerajaan Saudi ke2) tahun 1819 oleh klan Suud. Yang kedua ini pun berakhir karena perang internal klan tahun 1891. Adapun yang sekarang, mulau dibangun sejak 1902 oleh Abdul Aziz bin Suud, sebelum akhirnya "diresmikan" tahun 1932.

    Wahabiyah disandarkan ke Muhammad bin Abdul-Wahab, karena merupakan gerakan yang unik di jamannya (dalam bentuk pembersihan agama dari syirik dan bid'ah), dan gerakan yang beriringan dalam pembentukan negara Saudi, sehingga tercatat dalam sejarah, oleh karena itu dibedakan dg yg lain dg memberinya nama Wahabiyah (nama ini bukan dari pendirinya). Saya rasa cukup wajar, jika suatu gerakan yg tercatat dalam sejarah tidak punya nama, lalu ia akan dinisbatkan ke pendirinya.

    ReplyDelete
  5. Dalam pres rilisnya disebutkan Raja mempunyai keponakan yang gila dan membunuhnya.

    Pak Faishal punya keturunan tiga orang. Khalid, Saud, dan Turki. Yang jadi raja setelah Pak Faishal adalah Om Khalid.

    ReplyDelete
  6. semoga Allah menempatkan beliau dan pendahulunya yang shalih dalam surga-Nya yang luas, serta memberikan kebaikan dan petunjuk kepada keturunannya dalam ketaatan..

    ReplyDelete
  7. Ooh gitu ya pak
    Makasi informasinya, semoga kita sebagai umat muslim bisa meniru keteladanan beliau. Amiin

    ReplyDelete
  8. ayah saya sangat mengagumi raja faisal, maka adik saya diberi nama Faisal :)

    ReplyDelete
  9. wah, adiknya bisa jadi orang kaya atau pemimpin tuh... :)

    soalnya tetangga saya ada yg ngasih nama anaknya Faishal krn (salah satunya) melihat hebatnya kerajaan sang Raja saat itu. eh, sekarang anaknya jadi orang kaya dg berbagai bisnis.

    ReplyDelete
  10. Khalid yang jadi raja setelah raja Faysal itu bukan Khalid anaknya Raja Faysal, tapi saudara Raja Faysal.

    ReplyDelete