Wednesday 19 August 2009

Kalau Ada Musibah, Subhanallah atau Masya Allah?

Beberapa waktuuuuu yg laluuuuu ada yang nanya di suatu milis tentang penggunaan subhanallah n masya Allah...

Menurut yang nanya dia pernah denger dari ustadz lulusan madinah, katanya subhanallah cenderung tuk hal-hal yang kurang baik (Allah Maha Suci dari yang kurang baik), adapun masya Allah untuk hal-hal yang baik...

Secara saya suka iseng ngejawab pertanyaan orang... berikut ini adalah jawaban saya waktu ituuuuu...

------------

Klo dalam al-Quran, masya Allah setidaknya disebutkan sekali di surat al-kahfi ayat 39.

Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "MAASYAA ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)."

Dalam konteks ini jelas bahwa masya Allah digunakan dalam kaitannya dengan kebaikan (kebun yang subur, dll).

Adapun mengenai ucapan ketika terjadi musibah, al-Quran secara jelas menyebutkannya dalam surat al-Baqarah ayat 156,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"

Lalu di mana letak subhanallah?
Saya g tahu klo dalam al-Quran. Tp klo dalam hadits, subhanallah menempati kedudukan yang mulia sebagai dzikir.
Dalam hadits yang shahih disebutkan bahwa (ucapan) subhanallah dan alhamdulilah (dapat) memenuhi langit dan bumi. Dan masih banyak lagi pahala mengucap subhanallah baik ia sendirian maupun disandingkan dg dzikir yang lain.

Dari sini kita bisa memahami bahwa memperbanyak membaca subhanallah adalah baik. Kalau membacanya ketika melihat musibah, dg niat bahwa Allah Maha Suci dari menzalimi hambaNya, adalah baik. Dan kalau membacanya ketika melihat hal yg bagus/indah, dg niat bahwa keindahan/kebagusan sebenarnya dari Allah jauuuuuh di atas itu (tersucikan), adalah baik juga.

Namun kalau diperiksa lebih jauh, ternyata ada hadis yg menyebutkan bahwa ucapan ketika mengagumi sesuatu adalah; "subhanallah" (HR. Bukhari dan Muslim), juga "Allahu akbar"(HR. Bukhari dan Ahmad).

Subhanallah dan Allahu Akbar sepertinya lumayan "sahabat karib" (^^;) karena dalam hadits yg lain mereka juga disebutkan bergandengan;
"Kami apabila berjalan naik membaca takbir, dan apabila berjalan turun membaca tasbih" (HR. Bukhari dari Jabir)

Lalu apakah subhanallah dan Allahu akbar dilarang diucapkan ketika terjadi musibah? Sependek yg saya tahu, belum ada ulama yang melarang ucapan tasbih/takbir ketika ada musibah.

Pada dasarnya dzikir adalah amalan yang bersifat umum. Saya pribadi merasa lebih baik dikembalikan ke niat masing2, selama niatnya baik, maka insya Allah tercatat pahala dzikir baginya. Walaupun tetap yang lebih baik kita mengikuti apa yg dicontohkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Btw, ucapan ketika terjadi hal yg tidak diinginkan berdasarkan suatu perintah dalam hadis adalah
"Qadarallahu wa maa syaa-a fa`al"
(Allah mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan)
(HR. Muslim, tentang larangan mengucapkan "seandainya" jika terjadi keburukan, dan anjuran mengucapkan pkataan di atas).

Klo diperhatikan, tnyt maknanya mirip dg "masya Allah" :)

Sepertinya memang masya Allah dan subhanallah cukup luas penggunaannya.

26 comments:

  1. Jazakallahu for sharing akhi...

    ReplyDelete
  2. jazakalloh khoir ilmu yg jarang terulas-nya.
    Qadarollohu... jarang terucap ya.

    ReplyDelete
  3. jazakallah khayran....
    jarang terucap atau tidaknya tergantung masyarakatnya juga sih... :)

    ReplyDelete
  4. Qadarollohu... agak sulit pengucapannya Ustadz :D

    ^_^

    ReplyDelete
  5. terima kasih mas untuk sharingnya...

    ReplyDelete
  6. ga boleh dibahasaindonesiakan yah?

    ReplyDelete
  7. Kayaknya sih boleh-boleh aja Teh.. alias g ada yg mengharamkan.

    Tp klo mau dapat pahala sunnahnya lebih sempurna, sepertinya memang sebaiknya bahasa arab. wallahu a'lam

    ReplyDelete
  8. Serius, kemarin tuh sambil jalan memandang lautan orang sambil mengingat-ingat kalimat ini mleset mulu. kebalik-balik hurufnya. :-D

    ReplyDelete
  9. wah,,makasih artikelnya ka,,yang aku denger rata2 masyaAllah dipakenya pas ada kejadian2 kurang baik,,padahal setahu aku itu buat kejadian2 yang baik ^^

    ReplyDelete
  10. makasih kembali aisha chan..
    masya Allah memang ckp luas penggunaannya, tp memang cenderungnya tuk yg baik2...

    ReplyDelete
  11. Tetap aja penempatan nya salah
    Boleh saja tidak jadi masalh
    Tapi harus tartib dan tersusun rapih dalam hal ucapan

    ReplyDelete
  12. Tetap aja penempatan nya salah
    Boleh saja tidak jadi masalh
    Tapi harus tartib dan tersusun rapih dalam hal ucapan

    ReplyDelete