Tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid adalah inti dari agama kita. Dan dalam prakteknya keikhlasan wajib melandasi setiap amal kita.
Keikhlasan sendiri bukanlah hal yang mudah, bahkan ia sangat sulit, karena ada perusaknya yang bagaikan semut di atas batu hitam di malam kelam. Karena itu, selain berusaha dg selalu berlatih ikhlas, hendaknya kita memperbanyak doa kepada Allah agar Dia menyempurnakan apa yang kurang dari usaha-usaha kita.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ
Allahumma innii a'udzubika an usyrika bika wa ana a'lam, wa astaghfiruka limaa la a'lam
.“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu, agar tidak menyekutukanMu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”
(HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani)
Lafazh di atas saya ambil dari soft copy kitab Hisnul Muslim.
Adapun dalam Shahih Al-Ma'tsurat yang disusun al-Ustadz Nabiel al-Musawwa, lafazh dan hadis lengkapnyanya adalah sbb,
يَا أَيُّهُا النَّاسُ اتَّقُوْا هَذَا الشِّرْكَ فَإِنَّه أَخْفَى مِنْ دَبِيْبِ النَّمْلِ . فَقَالَ لَهُ مَنْ شَاءَ اللهُ أَنْ يَقُوْلَ وَكَيْفَ نَتَّقِيْهِ وَهُوَ أَخْفَى مِنْ دَبِيْبِ النَّمْلِ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: قُوْلُوا: اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُهُ
Bersabda nabi shallallahu 'alaihi wasallam : “Wahai sekalian manusia, takutlah kalian dari syirik ini karena ia lebih halus dari langkah semut.” Maka berkatalah salah seorang yang dikehendaki ALLAAH : Wahai RasuluLLAAH, bagaimana kami bisa selamat darinya sedangkan ia lebih halus dari langkah semut..?
Maka jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : Ucapkan oleh kalian :
Allahumma inna na'udzubika min an nusyrika bika syai'an na`lamuh wa nastaghfiruka lima la na`lamuh
(Ya ALLAAH sesungguhnya kami berlindung kepada-MU dari menyekutukan-MU sedikitpun yang kami ketahui dan kami memohon ampun atas berbuat syirik yang tidak kami ketahui.)
[HR Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib, I/9 hadits no. 36}
Allahumma amiin.
JFS ...
ReplyDeletedo'anya mirip yg ada di al ma'stsurat ya Akh..
ReplyDeleteJazakallahu khoiron.. semoga kita dpt menjaga amalan kita, agar tetap ikhlas mengharap ridho Allah semata..
di al-ma'tsurat ada yang mirip yah. riwayat siapa tuh yah?
ReplyDeletewaiyyakum
ReplyDeletedi almatsurat jg ada yg mirip.
ReplyDeleteyg di atas saya ambil dari kitab Hisnul Muslim
di almatsurat jg disebutkan dari Ahmad, ditambah Ibnu Abi Syaibah dg sanad yg jayyid, dengan lafazh,
Allahumma inna na'udzubika min an nusyrika bika syai'an na`lamuh wa nastaghfiruka lima la na`lamuh..
saya tambahkan di artikel di atas
Ngomong-ngomong soal tauhid dan syirik, saya sekarang sdg mempelajari penyembuhan dgn menyentuhkan tangan ke bagian yang sakit, apakah itu termasuk bagian yang rawan kesyirikan mas, yang lebih halus dari langkah semut?
ReplyDeleteamiin Allahuma amiin.. :)
ReplyDeletedari data yg ente sampaikan saja, tdk bisa dihukumi syirik atau bukan, mas..
ReplyDeletepijat juga hanya "menyentuhkan" tangan ke bagian yg sakit .. hehehe
He he he, iya juga ya.
ReplyDeleteInfo lebih banyak ada di sini mas
workshop QT Indonesia dan Website Quantum Touch