Telah menceritakan kepada kami Waqi' dari Nafi', yaitu Ibnu Umar dari Shalih bin Su'aid dari Aisyah,
bahwasanya dia pernah kehilangan Nabi shallallahu'alaihi wa sallam dari tempat tidurnya, dia meraba dengan tangannya, lalu ia mendapatinya sedang sujud beliau berdoa:
رَبِّ أَعْطِ نَفْسِي تَقْوَاهَا زَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
"RABBI A'TI NAFSI TAQWAHA, ZAKKIHA ANTA KHAIRUN MAN ZAKKAHA, ANTA WALIYYUHA WA MAULAHA"
(ya Allah berikanlah pada jiwaku ketakwaanya, sucikanlah karena Engkau sebaik-baik yang menyucikan, Engkaulah penolong dan penguasanya).
Hadis riwayat Ahmad no.24575
Berarti doanya boleh dikeraskan ya om?
ReplyDeleteklo di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ada saat2 doa dikeraskan krn memang bermaksud mengajarkan..
ReplyDeleteselain itu bisa juga terdengar bukan karena keras (sbgmn klo kita sholat dg suara jahr), tp sebenarnya g keras, cuma kedengeran aja sama orang disampingnya...
sy sih lebih suka tdk dkeraskan, namun tetap dilafalkan (bkn dalam hati)
intinya, wallahu a'lam
not really answer ur question hehe...
Nabi kalau membaca, terlihat dari bergerak-geraknya jenggot beliau...bukan mingkem seperti praktek sebagian orang....
ReplyDeletestuju mas syamsul... :)
ReplyDeletekalau ini saya tahu..sunnahnya komat kamit kan? hehe
ReplyDeletetapi pernah ada yang bilang sholat itu ga boleh menambah rukun, jadi ga boleh melafalkan bacaan yang diluar bacaan solat..karena itu bisa menambah rukun begitu..dan kalau dari hadis ini kesannya doanya dilafalkan gitu, soalnya kesannya kedengeran
mohon pencerahan dari om syaikh sama pak syamsul, hehe..makasi :)
kita tidak menambah, tante..
ReplyDeletetapi kita melakukan apa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lakukan..
rukun itukan istilah hasil ijtihad para ulama, dan tidak semua gerakan/bacaan disebut rukun.
kan rukun, klo ditinggalkan, membatalkan sholat, sedangkan bnyk bacaan dlm sholat yg tdk membatalkan meskipun ditinggal..
tdk baca apapun ketika ruku' maupun sujud tdk akan membatalkan sholat.
slain itu, ketika witir di bulan ramadhan, para imam, sperti di masjidil haram misalnya, biasa saja menambah bacaan qunutnya hingga sangat panjang...