3. “Seandainya umatku mengetahui pahala ibadah bulan ramadhan, niscaya mereka menginginkan satu tahun penuh menjadi ramadhan”
Hadits ini merupakan penggalan dari hadits yg sangat panjang yg diriwayatkan oleh—antara lain—Imam Ibnu Khuzaimah dlm kitabnya Shahih Ibnu Khuzaimah, Imam Abu Ya`la, Imam Baihaqi dlm kitabnya Syu`ab al-Iman. [Teks aslinya akan saya tuliskan terputus karena memang sangat panjang sekali.]
“…...Andaikata hamba-hamba Allah itu mengetahui pahala yg terdapat pada bulan ramadhan, maka umatku akan menginginkan agar ramadhan itu menjadi setahun penuh,.... Maka tidak ada seorang hamba yg berpuasa satu hari pada bulan ramadhan, kecuali akan beristri seorang bidadari dalam sebuah kemah yang terbuat dari mutiara,.... setiap bidadari memakai tujuh puluh busana komplit yg berbeda-beda, setiap bidadari mempunyai tujuh puluh tempat tidur yg terbuat dari rubi merah, .....semua itu adalah untuk setiap hari ia berpuasa di bulan ramadhan”
Setelah dilakukan penelitian di “laboratorium hadits” maka hadits tersebut di atas dinyatakan positif sebagai hadits palsu. Dikarenakan di setiap sanadnya terdapat Jarir bin Ayyub al-Bajali. Oleh para kritikus hadits ia dinilai sebagai pemalsu hadits, matruk, dan munkar (lihat Kitab al-Maudhu`at—Ibn al-Jauzi).
[Sebenarnya penjelasan hadits ini cukup panjang dan berbelit—setidaknya menurut saya(^_^;)-- tapi yg pasti hukum akhirnya adalah palsu. Keterangan lebih lanjut, silahkan cek di maraji` di bagian akhir.]
4. “Tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni”.
Menurut Imam al-Suyuti hadits ini dhai`f. Namun perlu diingat bahwa di dalam hadits dhai`f juga terdapat hadits munkar, matruk dan maudhu`.
Dalam hadits ini, terdapat Ma`ruf bin Hisan(dhai`f), Sulaiman bin Amr al-Nakha`i(lebih dhai`f daripada Ma`ruf, bahkan pendusta), Abd al-Malik bin Umair(sangat dha`if) (lihat Faidh al-Qadir—Muhammad `Abd al-Rauf al-Minawi, Kitab al-Majruhin min al-Muhadditsin—Ibnu Hibban). Berdasarkan data2 ini, maka hadits di atas dihukumi sebagai hadits palsu.
5. “Ibadah bulan Ramadhan itu tergantung antara langit dan bumi, dan tidak akan diangkat kepada Allah kecuali dengan mengeluarkan zakat fitrah”.
Dalam kitab al-Jami al-Shaghir-nya Imam al-Suyuti mengatakan bahwa hadits ini dhai`f, tanpa ,memberikan alasannya. Dan dalam sanad hadits ini terdapat Muhammad bin Ubaid al-Bashri, seseorang yg tdk dikenal identitasnya (lihat kitab Faidh al-Qadir). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Ibnu `Asakir, dan di dalamnya `Abd al-Rahman bin Utsman bin `Umar. Rawi ini juga tidak diketahui identitasnya (lihat Silsilah al-Ahadits al-Dhai`fah wa al-Maudhu`ah—Muhammad Nasiruddin al-Albani). Kesimpulannya, sanad hadits ini tidak dapat dinilai karena ada rawi yang majhul (tidak diketahui).
Lalu bagaimana dengan matan hadits ini? Salah satu tanda hadits palsu adalah apabila matannya bertentangan dengan pokok2 ajaran islam. Selanjutnya, apakah matan hadits ini bertentangan dengan pokok2 ajaran islam? Syaikh al-Albani berkata, “Sekiranya hadits ini shahih, hal itu berarti ibadah puasa ramadhan itu tidak akan diterima oleh Allah sampai yang bersangkutan mengeluarkan zakat fitrah. Dan saya tidak mengetahui apakah ada seorang ulama yang berpendapat seperti itu"
Secara umum ajaran islam tidak pernah menetapkan bahwa ibadah puasa itu berkaitan dg zakat fitrah, kecuali dlm hal waktu pengeluaran zakat fitrah saja. Puasa apabila telah terpenuhi syarat-syaratnya, maka akan diterima Allah. Dan zakat fitrah bukanlah salah satu syarat diterimanya ibadah puasa.
Maraji`: Hadis-Hadis Bermasalah, Prof. Ali Mustafa Ya'kub, Pustaka Firdaus
mas, ditulis juga masalah do'a Nabi di awal Ramadhan yang salah kaprah itu, sering dikirim dalam milis.
ReplyDeletekalau begitu, diposting juga dunk pak hadits2 yang meriwayatkan keutamaan romadhon dan amalan-amalan bagi yang berpuasa, biar balance
ReplyDeletelho... yang itu bukannya udah ditulis mas Syamsul.. :)
ReplyDeleteinsya Allah bundahilmy,... semoga bisa segera :)
ReplyDeletegak papa biar tambah lengkap :)
ReplyDeletebenar sekali, mohon berikan balancing agar kita benar-benar merasakan manfaat dan kebenaran hadis yang shoheh
ReplyDeleteinsya Allah...
ReplyDeletekitab haditsnya sudah ada... tinggal ditulis.. :)
eh, baru inget... dah pernah saya muat di Bulan Rajab Telah Tiba dan saya tambahkan sedikit barusan biar lebih lengkap... :)
ReplyDeletemakasih, copy lagi ya...
ReplyDeletesama2 mas avi...
ReplyDeletesilahkan,silahkan.. :)
Assalamu'alaikum Syaikhul Muqorrobin!!!...............Alhamdulillah!! selamat berjuang yaa demi menegakkan kebenaran dalam Islam.........Semoga Allah s.w.t membalas segala jasa yang telah kamu beri dan sampaikan....ameen ya robbal 'alamin....insya'allah........trimakasih dengan kemasukkan nya...........wassalam by Siti Nur Fazurah...*senyum selalu*....<(^_^)>
ReplyDeleteWa`alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh Siti Nur Fazurah Muhammad Yunos!!!.....
ReplyDeleteSyukran atas doanya, semoga Siti pun mendapat kebaikan yang sama.
Terima kasih kembali.