Semoga coretan saya sekitar 3 tahun yg lalu yg telah direvisi ini bisa sedikit membantu persiapan tsb... Coretan yang insya Allah selalu up to date setiap tahun... (iyalah, ramadhannya kan tiap tahun ^_^)
-------------------------------------------------------------
Rangkuman hadits yang bermasalah (bagi yang g punya waktu tuk berpanjang lebar dengan penjelasan di bawahnya.. tapi pas ada waktu baca ya, biar g setengah2 pahamnya.. ;-)
1. Permulaan bulan ramadhan itu rahmat, pertengahannya maghfirah, dan penghabisannya merupakan pembebasan dari api neraka. (sangat dha`if)
2. Kami adalah orang-orang yang tidak makan sehingga kami lapar, dan apabila kami makan kami tidak sampai kenyang. (bukan hadits)
3. Seandainya umatku mengetahui pahala ibadah bulan ramadhan, niscaya mereka menginginkan satu tahun penuh menjadi ramadhan. (palsu)
4. Tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni. (palsu)
5. Ibadah bulan Ramadhan itu tergantung antara langit dan bumi, dan tidak akan diangkat kepada Allah kecuali dengan mengeluarkan zakat fitrah. (majhul)
6. Berpuasalah kalian niscaya akan menjadi sehat (munkar)
7. Barangsiapa berbuka pada suatu hari dari bulan Ramadhan tanpa alasan dan bukan karena sakit, maka dia tidak bisa menggantinya dengan puasa Dahr (satu tahun) sekalipun dia menjalankannya. (dha`if)
-----------------------------------------------
Penjelasan
-----------------------------------------------
1. Permulaan bulan ramadhan itu rahmat, pertengahannya maghfirah, dan penghabisannya merupakan pembebasan dari api neraka.
Menurut Imam al-Suyuti hadits ini dhai`f, dan Syaikh al-Albani mengatakan hadits ini munkar. Pendapat ini tidak berlawanan karena hadits munkar adalah bagian hadits dha`if. Sumber kelemahan hadits ini ada pada 2 orang perawi yaitu, Sallam bin Sulaiman bin Sawwar yg disebut sebagai munkar al-hadits, dan Maslamah bin al-Shalt yg matruk (etimologi: ditinggalkan)(lihat al Jami` al Shaghir al-Suyuti, Silsilah al-Ahadits al-Dhai`fah wa al-Maudhu`ah. Nasiruddin al-Albani, Taisir Musthalah al-Hadits Dr. Mahmud Tahhan).
Berdasarkan hal2 tersebut maka hukum hadits di atas adalah munkar bahkan matruk(terminologi hadits: semi palsu). Munkar dan matruk adalah golongan hadits dhai`f yg sangat parah sehingga tak layak digunakan sebagai dalil apapun. FYI, tingkatan hadits dhai`f yg paling parah adalah maudhu` (palsu).
Dalam riwayat lain, Wahai sekalian manusia, kamu sekalian akan dilindungi bulan yg agung. Bulan yg diberkahi. Bulan di mana terdapat suatu malam yg lebih baik daripada seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada bulan itu sebagai suatu kewajiban, sementara shalat malamnya dijadikan sebagai kesunahan. Siapa yg melakukan suatu amal kebajikan pada bulan itu, ia seperti melakukan suatu kewajiban pada bulan yg lain. Dan orang yg menjalankan suatu kewajiban pada bulan itu, ia seperti menjalankan tujuh puluh kewajiban pada bulan yg lain. Bulan itu bulan kesabaran, dan pahala untuk kesabaran adalah surga. Ia juga bulan pelipur lara, dan bulan di mana rizki orang mukmin akan ditambahi. Orang yg memberikan ifthar kepada orang yg berpuasa, hal itu akan menjadi ampunan bagi dirinya dan ia akan dibebaskan dari api neraka. Ia juga akan mendapatkan pahala ibadah orang yg diberi ifthar tadi dan orang yg di beri ifthar tidak akan dikurangi sedikitpun pahalanya.·
Para sahabat berkata,Tidak semua dari kami dapat memberikan ifthar kepada orang berpuasa· Nabi saw menjawab,Allah akan memberikan pahala kepada orang yg memberikan ifthar meskipun hanya sebiji kurma, seteguk air, atau setetes susu masam. Bulan itu diawali rahmat, pertengahannya adalah maghfirah, dan diakhiri dengan pembebasan neraka·
Meskipun hadits di atas terdapat dalam Shahih Ibnu Khuzaimah, beliau sendiri sebenarnya masih meragukan keshahihan hadits tersebut(perlu diketahui bahwa kitab shahih yg sudah terjamin hanya kitab shahih al-Bukhari dan kitab shahih Muslim). Terbukti, dalam kitab aslinya, Shahih Ibnu Khuzaimah, beliau sebelum menuturkan hadits tersebut berkata, "ini adalah bab tentang fadhilah-fadhilah bulan ramadhan apabila hadits berikut shahih" Kelemahan hadits ini ada pada rawi yg bernama Ali bin Zeid bin Jud`an. Ia dikatakan tdk dapat dijadikan hujjah oleh Imam Yahya bin Ma`in, dan dikatakan tidak kuat oleh Imam Abu Zur`ah, dan begitu pula menurut ulama yg lain. Dalam kaidah ilmu kritik rawi hadits, rawi yg mendapatkan penilaian seperti di atas, apabila meriwayatkan hadits, maka haditsnya tidak dapat dijadikan dalil dalam agama. (lihat al-Jarh wa la-Ta`dil Abi Hatim ar-Razi(p.185-186), Ushul al-Takhrij wa Dirasah al-Asanid Dr. Mahmud at-Tahhan(p.166))
Berdasarkan hal2 tersebut di atas, kedua hadits itu adalah hadits dhai`f yg amat parah kedhai`fannya. Sehingga tidak dapat saling menguatkan dan tidak dapat dijadikan dalil apapun termasuk sebagai fadhilah amal. Walaupun beberapa di antara kita ada yg merasa matan (isi) dari hadits tersebut baik, namun perlu diketahui bahwa sanad adalah poin keontetikan hadits, yg menjadikan suatu hadits layak dialamatkan pada Rasulullaah shallallahu `alayhi wasallam atau tidak.
Dalam suatu hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa yang menghalangi sahabat Anas bin Malik untuk menceritakan hadits yg banyak adalah karena Rasulullah shallallahu `alayhi wasallam telah bersabda bahwa barang siapa yg berdusta dengan sengaja atas nama beliau (Nabi shallallahu `alayhi wasallam), dipersilahkan untuk mengambil tempat duduk di neraka. Akhi, pernahkan terlintas dalam pikiran kita bahwa seorang Anas bin Malik akan berdusta dg sengaja atas nama Muhammad shallallahu `alayhi wasallam? Namun , kita bisa lihat kehati-hatian beliau melalui hadits ini. Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran.
2. Kami adalah orang-orang yang tidak makan sehingga kami lapar, dan apabila kami makan kami tidak sampai kenyang·
Setelah diteliti, ternyata ucapan ini terdapat pada kitab al-Rahmah fi al-Tibb wa al-Hikmah, karya Imam al-Suyuti. Dan ternyata ucapan ini bukanlah hadis melainkan perkataan seorang dokter dari Sudan. Imam al-Suyuti mengutip kisah dokter dari Sudan ini tanpa menyebutkan rujukannya. Mengetahui hal ini, sepertinya sudah tak perlu lagi penjelasan tambahan. Yg ingin mengetahui detail kisah sang doktor bisa membuka maraji` yg tercantum di bawah atau kitab Imam al-Suyuti di atas.
-----------------------------------------
Maraji`: Hadis-Hadis Bermasalah, Prof. Ali Mustafa Ya'kub, Pustaka Firdaus
Alhamdulillah dpt ilmu,sy ijin kopi buat pelajaran diri,
ReplyDeletemksh mas syaikhul
alhamdulillah..
ReplyDeletesilahkan dikopi, mbak Indah..
trimakasih kembali..
ReplyDeletepra ramadhan nya dunks ?
wah, perlu dipelajari ini.
ReplyDeletemaksudnya apa ni, bro?
ReplyDeletebetul, mbak sophie perlu dipelajari...
ReplyDeletemas kok online trus
ReplyDeletekok nanya yg sama.. :)
ReplyDeleteonline-lah sebelum online dilarang.. :D
wiliarko_156@yahoo.co.id
ReplyDeleteHadits ke1 udah jadi favorit kultum di tmpt saya, apa ada ahli hadits terkemuka lain yang menilai berbeda ? saya mau tempel dimading mesjid nih...
ReplyDeleteAssalamu'alaikum Syaikhul Muqorrobin!!!...............Alhamdulillah wa syukran yaa............artikel nya bagus begitu juga dengan ilmu yang diberi Alhamdulillah..........semoga mendapat manfaat dan bertambah lagi ilmu darinya....insya'allah...........selamat malam dan semoga anta senantiasa dibawah lindunganNya Allah s.w.t......ameen ya robb.........wassalam by Siti Nur Fazurah...*senyum selalu*...<(^_^)>
ReplyDeleteWa`alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh Siti Nur Fazurah Muhammad Yunos...
ReplyDeleteAlhamdulillah, segala puji bagi Allah. `afwan.
Semoga Allah menganugerahi kaum muslimin dengan ilmu yang bermanfaat. amiin
Sayangnya saya tidak menemukan ahli hadits terkemuka lain yg berpendapat berbeda..
ReplyDeleteFYI, Syaikh al-Albani adalah seorang ahli hadits paling terkemuka abad 20, dalam bidang hadits, beliau menjadi rujukan ulama-ulama dan para ustadz... mungkin bisa sekalian ditempel tentang profil Syaikh al-Albani di mading mesjid, mas Avi... :)
alhamdulillah, semoga bisa menjadi rujukan yang memberi manfaat
ReplyDeleteamiin. :)
ReplyDeleteAssalamu'alaikum, alhamdulillah sgt bermamfaat bg ana artikelnya, makasih banyak
ReplyDeletewa`alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh. segala puji bagi Allah, terimakasih kembali, akh Mohammad. :)
ReplyDeleteAssalamu'alaikum, Akh minta ijin ngopas artikel antum ya... Jazakallaah sebelumnya.
ReplyDeletewa`alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh. tafadhdhol akhi.. waiyyaaka.
ReplyDeleteassalamualaium wrwb, pak mohon ijin lagi untuk nge-link tulisan ini utk milis rekan2 muslim di korea. syukron, JKK.
ReplyDeletewa`alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh... silahkan mbak ina.
ReplyDelete`afwan. waiyyaaki.
ass wr wb......mohon ijin tuk ngelink tulisan ini,buat rekan2 yg lain
ReplyDeletewassalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh
ReplyDeletesilahkan..
sbg tambahan, silahkan juga dicopy http://muqorrobin.multiply.com/journal/item/58/Hadits-Hadits_Shahih_Seputar_Ramadhan_1 dan lanjutannya :)
barakallahu fiik