dari Abdurrahman bin abi Bakrah dari bapaknya berkata: Ada seorang yang memuji orang lain di depan orang tersebut, maka kata nabi shallallahu `alaihi wasallam: “Celaka kamu, kamu telah mencelakakan saudaramu! Kamu telah mencelakakan saudaramu!” (2 kali), lalu kata beliau shallallahu `alaihi wasallam: “Jika ada seseorang ingin memuji orang lain di depannya maka katakanlah: Cukuplah si fulan, semoga ALLAH mencukupkannya, kami tidak mensucikan seorangpun disisi ALLAH, lalu barulah katakan sesuai kenyataannya.” (HR Muttafaq ‘alaih dan ini adalah lafzh Muslim)
Dan dari Mujahid dari Abu Ma’mar berkata: Berdiri seseorang memuji seorang pejabat di depan Miqdad bin Aswad secara berlebih-lebihan, maka Miqdad mengambil pasir dan menaburkannya di wajah orang itu, lalu berkata: Nabi shallallahu `alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menaburkan pasir di wajah orang yang gemar memuji. (HR Muslim)
Doa ketika menerima pujian:
اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ، وَاغْفِرْلِيْ مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَاجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ
Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. [Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan
[HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 761. Isnad hadits tersebut dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabul Mufrad no. 585. Kalimat dalam tinta merah tambahan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 4/228 dari jalan lain]
Jazakallah atas postingannya..
ReplyDeletesungguh pelajaran yg amar berharga..
terimkasih pak atas ingatannya
ReplyDeletewaiyyaaka, akhi
ReplyDeletesama2, mbak nandri
ReplyDeletewah, padahal saya paling senang memuji orang,... tujuannya sih untuk membuat orang merasa senang....
ReplyDeleteAstaghfirullah,...
makasih ya...
sama2, Teh Rani...
ReplyDeletemungkin sebagai ganti pujian, bisa diganti dengan doa, teh Rani :)
betul, pujian sangat membahayakan keikhlasan seorang muslim.. oleh karena itu ada sautu waktu dimana doa seseorang dikabulkan, yaitu doa seorang muslim kepada saudaranya secara sembunyi-sembunyi.. doakan ana yah akh..! :)
ReplyDeletekalo ana bilang "iya", g jadi doa sembunyi2 nih.. :)
ReplyDeletehehehehe, bilang iya nya dalam hati aja akh, gak usah ditulis di MP... :))
ReplyDeletesenyum aja deh .. :)
ReplyDeletePak lain kali tak copas tulisannya boleh kann?.. Tanx for the reminder
ReplyDeletesuilahkan, mbak Lily.. g usah pake lain kali juga gpp :)
ReplyDeletekalo pujian kpd anak anak ,dibolehkan khan pak?(sebatas mana ya?)
ReplyDeletepada dasarnya pujian itu tidak dilarang, mbak Ina, selama tidak melampaui batas. demikian juga pujian kepada anak, selama itu wajar insya Allah tidak mengapa. terlebih lagi dalam pendidikan anak, selain sebagai bentuk pengajaran bahwa suatu perbuatan itu baik/benar, pemberian pujian bisa diibaratkan seperti memberikan dalil-dalil keutamaan beramal bagi orang dewasa, yg mana dapat memacunya tuk lebih banyak berbuat kebaikan, di mana tidak mudah tuk berbicara dalil dengan anak2.
ReplyDeletewallahu a`lam
akhi... minta izin copy linknya buat referensi teman ya...
ReplyDeletejazakallah khairan...
doumo arigatou gozaimasu...
tafadhdhol ukhti...
ReplyDeletecopy right nya ada di Nabi shallallahu `alaihi wasallam, alhamdulillah kita g ditarik uang paten.. :)
waiyyaaki
dou itashimashte
:D hehehe... yup. makin kagum deh sama beliau...
ReplyDeleteidem :)
ReplyDelete