Nabi shallallahu `alaihi wasallam biasa memotong bacaannya ayat per ayat -Alhamdulillahirabbil`alamiin-, berhenti sejenak kemudian melanjutkannya -ArRahmaanirrahiim-, berhenti sejenak lagi, lalu melanjutkan bacaannya -Maalikiyaumiddin-.
Hadits no.270 dalam kitab asy-Syamaailul-Muhammadiyyah, karya Imam at-Tirmidzi, hadits shahih.
jadi ingat postingan ini: http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/195
ReplyDeletehehehe.... syukran jadi saling mengingatkan.
ReplyDeletehhm sukron diingatkan.
ReplyDelete:-))
`afwan, akhi :)
ReplyDeleteApa yang beliau lakukan saat berhenti sejenak itu?
ReplyDeleteJadi kalo bacaannya diteruskan gimana bang?
ReplyDelete*maap kalo pertanyaannya silly :">
klo merujuk buku Sifat Sholat Nabi shallallahu `alaihi wasallam, maka yg dimaksud berhenti sejenak itu adalah memutus bacaannya ayat per ayat, tidak menyambungnya, seperti terkadang kita mendengar ada imam2 sholat yg demikian...
ReplyDelete" arrahmaanirrahiimi maaliki yaumiddiin...."
wallahu a`lam
hmmm.. gimana yah... saya belum pernah menemukan pendapat ulama yg menghukuminya haram sih...
ReplyDeleteyg pasti tidak ada yg lebih baik daripada apa yang telah dicontohkan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. :)
*dicatet*
ReplyDeletehatur nuhun...
monggo.... papaya.... timun.... lalap.. jadi keterusan :)
ReplyDeletengerujak yukk..whehehe..
ReplyDeleteyup..sering banget apalagi waktu sholat tarawih...imamnya ngetrek euy...
ReplyDeletesoklah.. :)
ReplyDeleteapa ini juga mencakup bacaan lainnya atau sebatas alfatihah dalam shalat?
ReplyDeleteSyukron.. ^_^
ReplyDeleteklo meurjuk hadits2 yg menyebutkan masalah ini banyak menyebutkan al-fatihah saja. wallahu a`lam.
ReplyDelete`afwan.. :)
ReplyDelete^^
ReplyDelete^^
ReplyDeletethx ...mungkin bisa disampaikan hadistnya... yg saya tahu nabi dalam solatnya membaca al fatihah dan surat (setelah alfatihah) dengan ayat per ayat, tidak di washal... mohon dikoreksi kalau salah...
ReplyDeletehaditsnya seperti yg di atas mas Irfan,
ReplyDeletesyukran atas tambahannya :)
terimakasih.sunnah rosul harus kita ikuti.
ReplyDeletesama2.
ReplyDeleteyup, sunnah memang tuk diikuti